"Apa maksudmu berkata begitu?" tanya Dante dengan mengerutkan keningnya.
"Aku tidak bermaksud apa-apa," jawab Joey dengan santai kemudian meraba wajah Dante yang lebam. "Aku hanya merasa heran. Kenapa kamu bisa berkelahi dengan klien. Biasanya dalam sebuah bisnis jika tidak setuju dengan keputusan rapat atau meeting, perbedaan pendapat, tidak akan terjadi perkelahian sehebat ini hingga membuatmu jadi babak belur. Bahkan tadi kulihat perutmu juga memar," ucapnya.
Dante menghela napas, menyingkirkan tangan Joey dari wajahnya dengan pelan. "Dan menurutmu aku berbohong?" tanyanya.
"Mungkin saja," jawab Joey.
"Tidak ada alasan untuk berbohong. Aku selalu jujur padamu selama ini. Jadi, jangan berburuk sangka karena aku tidak suka," seru Dante kemudian menurunkan Joey dari pangkuannya. Dia pun juga segera berdiri, kemudian meraih tangan istrinya itu, lalu menariknya keluar ruangan tanpa membawa ponselnya. Ah, iya. Karena ponsel itu bisa membuatnya ketahuan selingkuh.