Setelah beberapa menit menempuh perjalanan dari bandara dengan menaiki taxi online, akhirnya Alexa dan Melvin tiba di rumah sakit tempat Axel dirawat. Mereka segera turun dari taxi berwarna putih itu kemudian berjalan menuju pintu utama rumah sakit yang bernuansa putih kekuningan bercahaya lampu putih terang.
Alexa melambatkan langkahnya, sesekali melirik Melvin yang berjalan dengan tatapan kosong. Dia pun berhenti saat mendekati ruang rawat yang ditunjukkan oleh resepsionis.
"Kenapa?" tanya Melvin.
"Aku takut. Aku tidak pernah pulang atau memperkenalkan seorang pria pada ayahku. Dia pasti akan shock karena aku mendadak bersamamu dan kamu akan melamar ku," jawab Alexa dengan gusar.
Melvin menghela napas kemudian menunduk menatap Alexa yang sangat pendek di hadapannya. "Sayang, ini juga pertama untukku karena hanya kamu gadis yang menjadi kekasihku selama ini. Mari bersama menghadapi ayahmu. Aku yakin dia tidak akan marah karena kita tidak berbuat hal yang salah," ucapnya.