Joey menghampiri Mark yang tampak tidak ingin berdekatan dengannya lagi. Dia merasa bersalah dan mencoba untuk mengajaknya berlatih sebentar setelah merasa yakin kakinya tidak begitu lemas.
"Mark ... kita bisa berlatih sebentar," serunya.
"Kaki mu lemas. Lebih baik kamu istirahat saja," sahut Mark tanpa menoleh.
"Tidak perlu kebanyakan drama. Ayo kita berlatih," seru Joey menarik Mark berjalan menuju ke arah rak sepatu seluncur. "Katamu kita harus semangat dan terus berlatih supaya pertandingan ini tidak sia-sia. Sekarang apakah yang menunjukkan totalitas ku."
"Tapi kaki mu lemas," sahut Mark merasa tidak nyaman.
"Aku masih cukup kuat jika hanya untuk berlatih 10 menit," ucap Joey berhenti di depan rak sepatu. Dia segera mengambil sepatu favoritnya berwarna putih lalu mengenakannya sambil melirik Mark yang berdiri menatapnya dengan cemas. "Cepat pakai sepatumu sebelum aku berubah pikiran," lanjutnya.