Melvin menghela napas, melirik Alexa yang menjadi pendengar setia. Dia menyibakkan rambut istrinya yang menutupi kening, menatapinya dengan sangat intens.
"Saat itu aku lapar, aku pikir tidak ada salahnya untuk makan malam bersamanya karena ada tiga pria yang ikut makan bersama kami," ucapnya.
"Tapi dia bilang kamu yang memaksa dia untuk makan malam bersama, kamu yang bersikeras untuk ikut ke Surabaya meskipun dia melarang karena dia tau kamu punya istri yang sedang hamil besar ... Cerita kalian sungguh berbeda. Aku jadi bingung harus percaya siapa?" Alexa bertanya-tanya dengan keheranan, lalu melepas pelukannya pada Melvin.
"Kamu harus percaya aku," seru Melvin.