Bruk
Drizzle jatuh ke bawah dan pingsan membuat Alex kaget dan membangunkan Drizzle. dikarenakan ini adalah detik detik terakhir jam istirahat aja berbunyi, jadi banyak murid yang keluar kelas hanya untuk duduk duduk atau langsung ke kantin. melihat Alex yang sedang membangunkan Drizzle, banyak sekali dari kaum hawa yang berteriak histeris
Tanpa pikir panjang, Alex langsung menggendong Drizzle ala bridal style membuat semuanya semakin berteriak histeris. dasar kaum hawa ada ada saja.
Alex memasuki ruang UKS dan membaringkan Drizzle di tempat tidur. dokter segera memeriksa keadaan Drizzle sementara Alex pergi ke kelas Daniel untuk memberitahu keadaan Drizzle.
Sekarang Alex dan Daniel sedang berjalan ke ruang UKS untuk menemui Drizzle teman teman Drizzle pun ikut bersama Alex dan Daniel.
Sesampainya di UKS, dilihatnya Drizzle yang belum sadarkan diri dengan wajah yang pucat membuat Daniel merasa bersalah. seandainya ia dan kedua kakaknya tak mengerjai putri kecilnya mungkin kejadian nya tak seperti ini.
Daniel duduk di samping Drizzle dan memegang tangan nya. ia terus membangunkan putri kecilnya.
"Dek bangun dek,, please bangun." Daniel menggoyangkan tubuh Drizzle agar tersadar dari pingsan nya.
Selang beberapa waktu, Drizzle akhirnya membuka matanya. dokter menyarankan Drizzle untuk minum air hangat. Drizzle bangun dari posisi tidurnya di bantu oleh Daniel
"Dek maafin Abang." Daniel memegang tangan adiknya.
Drizzle tersenyum pada kakaknya. "Iya gpp." jawabnya singkat.
Drizzle menatap satu persatu teman temannya. ia baru sadar siapa yg membawanya ke UKS??? Drizzle juga menatap Alex yang sedang berdiri.
"Siapa yg bawa gue kesini???" tanya Drizzle pada teman teman nya
"Alex yang bawa Lo kesini." jawab Riska.
Drizzle mengerutkan dahi nya tak percaya jika sapu ijuk yang membawa nya ke UKS. untuk memastikan kebenarannya, Drizzle bertanya pada dokter jaga yang ada di UKS tersebut.
"Dok,, saya mau tanya tadi yang membawa saya kesini siapa???" tanya Drizzle.
"Yang bawa kamu adalah mas ini." tunjuk dokter pada Alex.
Drizzle tak menyangka bahwa Alex yang notabene nya musuh Drizzle adalah orang yang sudah membawa dirinya ke UKS.
"Heh Lo!!! makasih ya." ucap Drizzle pada Alex.
"Dasar drigen minyak gx ada niat banget buat bilang makasih udah gue tolongin juga mana berat lagi." Alex berbicara tanpa melihat Drizzle.
"Apa Lo bilang??? gue berat?? enak aja gue tuh ringan." ucap nya tak terima
"Yee emang bener Lo berat 😝😝" ledek Alex.
"Kurang ajar Lo ya!!! sini Lo." teriak Drizzle membuat semua menutup telinganya.
"Apa??? mau apa Lo hah??" Alex menantang Drizzle.
Saat Drizzle ingin memukul Alex, tiba tiba saja Daniel mencegahnya. itu membuat Drizzle memberengut kesal.
"Iih bang Daniel ngapain sih??" tanya Drizzle dengan kesal
"Lo tuh gx ada cape nya berantem ma Alex?? jodoh baru tau rasa Lo." ucap Daniel pada adiknya.
"Bang Daniel yang ganteng dengerin yaaa Ade udah punya Devan paham?? udah ah Ade mau ke kantin laper." ucap nya lalu langsung pergi ke kantin meninggalkan semua nya.
Daniel dan semua nya pamit pergi ke kantin menyusul Drizzle yang telah dulu menuju kantin.
Drizzle duduk di kursi sebelah kanan tepatnya di pojok ntah kenapa ia menjadi suka di tempat itu. mungkin karna tempat itu jauh dari hiruk-pikuk murid murid.
Daniel mempercepat langkahnya menghampiri Drizzle yang tengah duduk melamun.
"Dek,, kmu mau makan apa??" tanya Daniel lembut
"Gx laper bang." jawabnya singkat
"Jangan bohong dek,, kamu gx boleh kaya gini kamu makan ya Abang pesenin." ucap nya lalu pergi ke warung.
Teman teman Drizzle satu persatu menghampiri Drizzle dan duduk di samping nya. Jack yang melihat keadaan Drizzle yang sekarang ikut merasakan sedih.
"Driz, Lo gpp kan??" tanya Jack memastikan.
"Emang gua knpa??" tanya Drizzle balik.
"Ehm.... gx kok gpp hehe." ucap Jack. ia tak tega untuk meneruskan pertanyaan itu.
"Ehm ok deh." Drizzle melanjutkan acara melamun nya.
Daniel datang dengan membawa bubur ayam + es teh manis. ia kemudian memberikan nya pada Drizzle.
"Di makan de,, Abang ke temen temen Abang dulu." Daniel pergi meninggalkan Drizzle dan yang lain.
*
Di taman, ada Devan dan Mira yang sedang duduk berdua. mereka tampak bahagia sekali.
Mira menatap lekat Devan.
"Yank,, kamu kapan putusin Drizzle??? aku cape tau klo harus jadi yang kedua terus." rengek nya seraya bergelayut di pundak Devan.
"Kamu sabar dong sayang,, nanti juga aku putusin Drizzle kok." ucap nya sambil mengelus rambut Mira.
"Iya tapi kapan??" Mira memberengut kan bibirnya.
"Hm... yaudah kamu mau nya kapan???" tanya Devan
"Aku mau nya besok." ucap nya.
Devan tersenyum pada Mira lalu mengusap pipi nya dengan lembut. "Ok aku turutin." Devan tersenyum pada Mira.
Mira tersenyum bahagia karna sudah bisa menghancurkan hubungan Drizzle dan Devan. sebenarnya dari dulu, Mira menyukai Devan namun ... Devan lebih memilih Drizzle.
Jam istirahat telah selesai, Drizzle dan yang lain segera masuk kelas nya. begitu juga dengan Alex ya meski sebenarnya Alex sangat malas untuk masuk kelas tapi mau tidak mau ia harus masuk.
Tidak berapa lama, guru bahasa Inggris datang. semua murid di wajibkan untuk berbicara menggunakan bahasa Inggris selama jam pelajaran berlangsung.
Pada saat Miss Riyana sedang menjelaskan tentang announcement, Alex berdiri dan mengacungkan tangannya. ia kemudian izin pergi ke kamar mandi.
"Bu saya izin ke belakang." ucap nya tanpa menggunakan bahasa Inggris.
"Alex,, apa kamu tidak ingat??? selagi jam pelajaran saya berlangsung kamu harus menggunakan bahasa Inggris." gertak Miss Riyana.
"ih Bu, saya gx bisa make bahasa Inggris,, udah ya saya kebelet dadah bucan." ucapnya sambil melangkah keluar.
Saat berada di luar, Alex tidak pergi ke toilet seperti yang di bilang di kelas. ia berjalan ke arah rooftoop. Alex terus melangkahkan kakinya dengan bersenandung ria.
Yaps sekarang dirinya sudah ada di rooftoop. Alex menjatuhkan dirinya kebawah.
"Fyuh ... akhirnya gue terbebas dari pelajaran jahanam itu." Alex mengibas ngibaskan tangan nya ke wajah nya.
Dari dua jam yang lalu, Alex di rooftoop. sekarang adalah pergantian jam pelajaran yang terakhir setelah itu mereka semua di perbolehkan untuk pulang.
Alex dengan tenang nya duduk di bawah kepalanya menerawang keatas langit. sungguh tenang rasanya sendiri di rooftoop.
Ini merupakan jam pelajaran PKN. Bu Rani sekarang sudah siap untuk mengajar namun sebelum nya, beliau mengabsen terlebih dahulu. lagi lagi Alex bolos di jam pelajaran berlangsung. Bu Rani langsung menyuruh Drizzle untuk mencari keberadaan sapu ijuk.
Drizzle dengan malas bangkit dari duduknya dan langsung mencari Alex. selama Drizzle mencari Alex, mulutnya tak henti henti mengucap sumpah serapah untuk sapu ijuk itu.
Drizzle langsung pergi ke rooftoop karena ia yakin bahwa Alex ada di sana. saat ia menginjakkan kaki tepat di ambang pintu, terpampang lah Alex yang sedang duduk.
"Aleeex masuk kelas sekarang!!!" teriak Drizzle yang menggelegar.
Alex menoleh ke arah Drizzle berdiri. ia pun mengerutkan keningnya. "Males ah gue." jawab nya santai.
"Heh sapu ijuk klo lu gx masuk ntar gx pulang pulang aduuh ini pelajaran terakhir." lagi lagi Drizzle teriak geram pada Alex.
"Ok ok gue masuk ayo ke kelas." Alex berjalan mendahului Drizzle.
"Kampret pipel kok lu malah ninggalin siiih." ucap Drizzle namun tak di dengar oleh Alex.
Sesampainya di depan kelas, Alex membenarkan kerah baju nya dan membereskan rambutnya.
Sok ganteng!
Itulah yang di katakan Drizzle dalam hati. semenit kemudian Drizzle menggelengkan kepalanya. otaknya sudah tidak waras!! bisa bisanya ia memikirkan Alex!!!
Mereka berdua masuk ke dalam kelas. Alex berjalan dengan santainya tanpa ada rasa bersalah sama sekali.
"Alex!!! dari mana kamu??" tanya Bu Rani marah.
"Dari rooftoop Bu, kenapa?? ibu kangen ya sama saya??? emng sih saya ngangenin." jawabnya tanpa rasa bersalah.
Bu Rani menggelengkan kepalanya. pusing dengan kelakuan Alex untung saja ia merupakan siswa berprestasi.
"Yasudah kamu duduk." Bu Rani mempersilahkan Alex duduk.
Alex berjalan ke arah tempat duduknya dan memperhatikan Bu Rani yang menjelaskan materi.
Teet ... teet ... teet ...
Bel pulang telah berbunyi. seluruh siswa dan siswi bersorak sorai karna mereka akan segera pulang ke rumah nya.
Alex memasukkan buku buku nya kedalam tas dan segera berjalan keluar kelas. di luar sudah ada Daniel yang menunggu adiknya untuk pulang.
Drizzle melangkahkan kakinya dengan tak semangat. ia masih saja memikirkan kekasih nya yang tak tau diri.
Daniel sadar jika adiknya sedang tidak baik baik saja maka dari itu, ia langsung mengajak adiknya untuk pulang.
"Ayo de pulang." ajak Daniel yang di angguki oleh Drizzle.
Pada malam harinya, saat Drizzle membuka IG tiba tiba saja tertampang nama Alex Cahyo Nugroho mengirim pertemanan. ia pun men DM akun Instagram Drizzle.
Alex_Cahyo_Nugroho23
Uy drigen minyak, add ya
Drizzle kemudian meng-add Alex dan otomatis sekarang ia telah berteman dengan Alex di Instagram.
*
Pada hari ini, Devan telah siap untuk bertemu dengan Drizzle di taman. ia telah siap untuk memutuskan Drizzle demi wanita lain.
Devan sekarang tengah duduk di kursi taman menunggu kedatangan Drizzle. tidak berapa lama, Drizzle datang dengan senyuman khas nya.
"Hai, maaf ya lama." ucap Drizzle yang masih berdiri di samping Devan.
"Iya gpp, ayo duduk ada yang mau aku omongin." perintah Devan. Drizzle pun menuruti perintah Devan
"Kamu mau ngomong apa sih?" tanya nya bingung.
"Aku mau kita putus!!!" ucap Devan membuat Drizzle membelalakkan matanya.
"Kamu tega?? setelah bertahun tahun kita bersama dan sekarang kamu putusin aku??" tanya nya dengan nada bergetar.
"Ya jelas, karna aku sudah menemukan perempuan yang jauh lebih baik daripada kamu!!" ucapnya dengan sangat bangga.
Air mata Drizzle seketika jatuh ke pipi mulus nya. Devan benar benar tak mempunyai perasaan!! tega sekali ia memutuskan hubungan yang sudah di bangun bertahun tahun demi wanita lain.
Tanpa basa basi Drizzle langsung pergi meninggalkan Devan sendiri. Drizzle terus berlari hingga akhirnya ia berhenti di sebuah jembatan yang di bawah nya merupakan kali.
Air matanya terus mengalir, tak habis pikir dengan sikap Devan. matanya menatap ke bawah jembatan.
Dari arah kanan, nampaklah Alex yang sedang mengendarai motor, ia melihat Drizzle yang berdiri di pinggir jembatan. pikiran yang tidak tidak seketika muncul. oleh sebab itu, Alex langsung menghampiri Drizzle.
Alex turun dari motor nya dan langsung menghampiri Drizzle. "Drizzle!!! Lo jangan nekat!!" ucap Alex sambil berteriak.
"Maksud lo apa???" tanya Drizzle tak mengerti.
"Ya Lo ngapain disini?? Lo ngapain ada di deket jembatan???" tanya Alex beruntun
"Gua berhenti dari lari,, cape tau gx lari dari taman heuh!! emng lo pikir gue mau apa??" tanya nya sedikit kesal dengan Alex.
"Huft ... Lo tuh ya bikin gue jantungan aja, kira gue Lo bakal bunuh diri karna bosen liat orang ganteng macem gue." ucap Alex kelewat PD.
"Dieh ganteng pala Lo?? b aja di bilang ganteng, yaudah gue mau balik bye." Drizzle langsung pergi meninggalkan Alex sendiri.
"Emang ngeselin ye tuh anak heuh!!" ucap Alex sambil mengelus dada. Alex pun melanjutkan perjalanan nya.
Sesampainya di rumah, Drizzle langsung berlari ke kamarnya. ia tak peduli dengan semua orang yang ada di ruang tamu.
"Adikmu knapa??" tanya sang ayah pada ketiga kakak Drizzle
"Gx tau Yah, biar Arkan tanya." Arkan bangkit dari duduknya dan langsung menemui adiknya.
Took ... took ... took ...
"Dek ..." panggil Arkan namun tak ada jawaban. Arkan pun langsung masuk ke dalam kamar adiknya. dilihatnya Drizzle yang sedang menangis sambil membuang semua barang pemberian Devan.
"Dek, kamu knpa?? hei sini liat Abang." ucap Arkan sambil memegang pundak Drizzle. Drizzle menoleh ke arah Arkan dan langsung memeluk nya. ia sekarang menangis dalam pelukan Arkan.
"De--Devan jahat bang hiks hiks, dia jahat a--aku benci sama dia." ucapnya dengan sesenggukan.
"Devan apain kamu???" tanya nya lembut.
"De--Devan putusin aku dan lebih milih cewe lain hiks." rahang Arkan seketika mengeras. tangan nya terkepal kuat saat mendengar penuturan sang adik.
"Sst ... kamu gx boleh nangis, masih banyak cowo yang lebih baik di luar sana,, mending sekarang kamu istirahat dan mulai mencoba untuk move on dari Devan." ucap nya dengan sangat lembut sambil mengelus rambutnya.
"Iya bang." Drizzle menyeka air matanya. ia berusaha untuk memberikan senyum pada Arkan.
"Yaudah istirahat ya, Abang keluar dulu." ucap Arkan lalu pergi keluar dari kamar Drizzle.
"Kamu jahat Dev, kamu jahaaaaat." teriak Drizzle.
Drizzle memutuskan untuk beristirahat. sedangkan kakak kakaknya sekarang sedang membicarakan tentang Devan pada Richard.
Richard yang sudah geram langsung menelpon anak buahnya untuk mengurus mantan dari putrinya.