Bab 170
Melati masih terus menemani Ratu, keadaan sahabatnya itu masih belum stabil sama sekali.
"Bagaimana perkembangan Ratu hari ini?" tanya seorang pria pada Melati.
"Masih sama seperti kemarin-kemarin," balasnya pasrah.
Melati yang sedang ada di dapur membuatkan bubur sehat dan juga air hangat untuk Ratu. Lalu Devano yang bersiap pergi ke kantor. Tak lupa memakan nasi goreng di atas meja.
"Sebelum kamu berangkat makan dulu. Aku sudah menyiapkannya di atas meja." Melati memang begitu perhatian dan juga cakap dalam mengurus kebutuhan Devano serta Ratu.
Seperti tidak ada rasa lelah maupun letih padanya. Gadis itu terus saja bersemangat dan membuat orang-orang di sekitar merasa begitu bahagia meski dirinya tengah bersedih.
"Makasih ya." Devano mengecup keningnya dengan sayang.
"Untuk?"
"Segalanya. Kamu memang sudah pantas untuk menjadi istriku."
