Chapter 4 - 3. Tiba di kota Astrid

Setelah perjalanan panjang Ryouga akhirnya sampai di kota Astrid. Dia sangat takjub melihat tembok yang sangat besar di pinggir kota.

"Waahh besar sekali bentengnya! Kira-kira adalah lima meter tingginya." Batin Ryouga saat melihat tembok tersebut.

Saat Ryouga sedang melihat dinding kota dari antrian, ada seorang penjaga yang memperhatikannya.

" Eh? Orang itu menggunakan pakaian yang aneh. Aku dari dulu belum pernah melihat pakaian seperti itu? Ah cek sajalah." Batin si penjaga gerbang.

Saat Ryouga sampai di depan gerbang penjaga tersebut menghentikan Ryouga

" Berhenti! Tolong tunjukkan kartu ID mu!" Kata prajurit itu dengan tegas.

" Kartu ID? Apa itu?" Ryouga yang bingung karena dia disuruh mengeluarkan kartu ID padahal dia tidak tahu apa itu kartu ID?.

"Ya, kartu ID!" Jawab petugas. Tapi setelah melihat reaksi Ryouga penjaga gerbang pun bertanya.

"Tunggu, Apakah kamu tidak memiliki kartu ID?" Tanya si penjaga.

" Iya, saya tidak punya kartu ID" ."lagipula saya tidak tahu apa itu kartu ID".Jawab Ryouga dengan tenang.

"Hmmm, kalau begitu ikut denganku." Suruh si penjaga mengajak Ryouga.

Ryouga akhirnya hanya mengikuti instruksi si penjaga. Setelah berjalan cukup jauh, dia di bawa masuk ke sebuah ruang yang di mana terdapat tiga buah kristal dengan ukuran yang berbeda. Yang paling besar berada di tengah dan dua lainya berukuran yang lebih kecil berada di samping kristal besar, akan tetapi kedua kristal kecil tersebut memiliki warna yang berbeda, dimana yang satu bewarna putih dan yang satu bewarna hitam.

"Kau duduklah di kursi." Perintah penjaga gerbang.

Didalam ruangan tersebut, juga terdapat dua orang lainnya. Yang satu seorang prajurit dan yang satu seperti seorang penyihir. Dari wajah mereka, terlihat dengan jelas mereka sedang dalam kondisi tegang, akan tetapi Ryouga tidak berpikiran yang aneh-aneh, dia hanya menuruti perintah sang penjaga gerbang yang membawanya kemari.

" Tolong teteskan darah anda ke kristal yang berada di tengah dan alirkan sedikit mana kedalam kristal tersebut." Kata sang penyihir di depan kristal.

Ryouga pun menyayat sedikit kulitnya dan meneteskan darah ke kristal tersebut dan mengalirinya dengan mana.

Setelah beberapa saat kedua kristal di samping menyala akan tetapi yang menyala terang hanya kristal putih, sedangkan kristal hitam hanya menyala sebentar dan meredup. Dan setelah itu di meja muncul sebuah kartu, dan para penjaga mengambilnya. Penjaga yang berjaga di tempat tersebut terlihat lega setelah melihat kartu pemuda yang mereka bawa tersebut.

" Huh syukurlah" bisik penjaga 1.

" Ya, syukurlah" bisik penjaga 2.

" Permisi, kenapa dari tadi saya lihat anda berdua sangat tegang dan setelah mengambil mengambil kartu yang ada anda langsung terlihat tenang?" Tanya Ryouga yang sudah penasaran dengan perilaku para penjaga dari tadi akhirnya bertanya kenapa mereka dari tadi terlihat sangat tegang dan setelah itu langsung terlihat lega.

"Ah, kami minta maaf, sebenarnya kami kira tadi anda adalah seorang penjahat dan kami seperti itu karena kami waspada karena apabila anda memang benar seorang penjahat maka kami sudah siap untuk menyerang." Kata penjaga 1.

"Tapi karena dikartu ID anda bersih dan tertulis tidak pernah melakukan kejahatan maka kami sangat lega." Kata penjaga 2.

"Lalu, apakah saya boleh masuk kedalam kota?" Tanya Ryouga kepada para penjaga.

"Ya anda boleh masuk kedalam kota sekarang. Tapi anda harus membayar biaya membuat kartu ID dengan 1 keping perak dan biaya masuk kota 1 perunggu. Jadi silahkan dibayar terlebih dahulu." Kata penjaga gerbang yang membawanya.

Ryougapun langsung memberikan biaya tersebut dan pergi kedalam kota. Tapi sebelum pergi kedalam kota, dia bertanya kepada para penjaga dimana penginapan terdekat dan bagus. Setelah mendengar jawaban para penjaga diapun pergi ke penginapan yang di maksud. Saat mencari penginapan tersebut dia tidak sengaja mendengar keributan di sebuah gang sempit.

Di dalam gang:

"Hey kamu, jangan menipu kami seperti itu. Kau bilang akan membayar tanduk rusa es dengan 1 keping emas! Sekarang hanya ingin membayar dengan 1 keping perak?" Suara seorang wanita yang marah.

"Hey nona cantik lihatlah ini, ini terdapat goresan jadi harganya seharusnya menurun bukan? Jadi kenapa kamu marah seperti itu?" Suara seorang pria dengan nada menggoda.

"Ya betul, kenapa kalian berdua tidak menerimanya saja?." Jawab seorang pria lain

Mereka adalah preman di daerah itu, sebelumnya mereka mendengar kedua wanita itu sedang membutuhkan 1 keping koin emas untuk membayar penginapan. Setelah itu mereka mempunyai ide untuk menipu kedua wanita itu dengan iming-iming 1 koin emas untuk tanduk Rusa Es. Dan setelah itu mereka menawar dengan harga 1 koin perak. Tapi tujuan sebenarnya mereka adalah untuk mendapatkan kedua wanita itu.

Di sisi lain Ryouga yang sedang menguping pembicaraan tersebut mendengarkan dengan seksama.

"Sistem apa aku bisa menyelesaikan misi bila membantu kedua wanita itu?" Tanya Ryouga kepada sistem.

[Bisa] sistem

~~~~~~~~~~~``~~~~~~~~~~~~

Beberapa waktu sebelumnya:

< Setelah memasuki kota Ryougapun berjalan di jalan utama. Dan saat dia sampai di air mancur dekat gerbang masuk kota, dia mendapat sebuah misi dimana dia harus membantu seseorang dengan uang minimal 1 keping emas.

[ Misi baru ]

Bantu seseorang dengan uang minimal 1 keping emas / 10 keping perak.

Hadiah yang didapat=

– satu set sarung tangan dan sepatu. Dan juga sarung belati dan pedang (sarung pedang adalah sebuah tempat untuk menyimpan senjata).

– 500 poin

– 2 keping perak

– misteri box.

"Hah sebuah misi?" Batin Ryouga yang sedang berjalan.>

~~~~~~~~~~~``~~~~~~~~~~~~

Didalam gang.

"Permisi nona-nona! Apakah saya bisa membeli tanduk itu dengan 1 koin emas?" Tanya Ryouga yang sedang berjalan.

"Ah! Tentu-tentu saja bisa tuan!" Jawab salahsatu gadis di sana.

"Hey siapa kau? Kenapa ikut campur?" Tanya preman itu dengan kasar. Tetapi Ryouga mengabaikannya dan terus mendekat ke kedua gadis itu.

Setelah Ryouga sampai di depan gadis itu dia mengeluarkan 1 koin emas dan memberikannya kepada kedua gadis itu.

"Nona apakah ini cukup?" Tanya Ryouga sambil menyodorkan uang kepada gadis itu.

"Ah! Ya ini sudah cukup!" Jawab gadis itu dengan senang.

Ting

Misi berhasil, tuan mendapatkan sepasang sepatu dan sarung tangan.

– mendapat sarung pedang

– mendapat 500 exp

– 2 keping perak

Di belakang Ryouga para preman di belakangnya terlihat marah.

Setelah membayar Ryouga mengambil tanduk itu dan menawarkan tanduk rusa itu kepada kedua preman itu dengan hara 3 keping perak.

"Hey kalian! Aku akan menjualnya pada kalian dengan harga 3 keping perak. Kalian mau?" Tanya Ryouga kepada 2 orang tersebut.

Tentu saja 2 pria tadi langsung setuju dengan penawaran dari Ryouga dan memberikan 3 keping perak. Mereka pikir orang yang menjualnya kepada mereka sangat bodoh, karena harga tanduk rusa itu setidaknya 8 koin perak.

"Haha dasar bodoh Harga tanduk itu setidaknya ada 8 keping perak, malah menjualnya dengan harga 3 koin perak? Benar benar bodoh!" Teriak para preman itu.

"A....Ap....Apakah orang ini gila? Dia membelinya dengan harga 1 koin emas dan menjualnya dengan harga 3 koin perak?" Batin ke dua gadis itu.

Setelah mendengar respon dari kedua orang itu Ryouga langsung mengambil uang itu dan memberikan tanduk itu kepada mereka. Tapi sebelum tandu itu sampai Ryouga dengan sengaja membanting tanduk itu ke lantai hingga pecah.

"Pyar" suara barang pecah.

"OPS maaf?" Kata Ryouga dengan wajah sok imut.

Hal itu membuat kedua preman itu marah dan mereka menghajar Ryouga.

"Kurang ajar, beraninya kamu membohongi kami!" Kata salah satu preman itu.

Saat mereka ingin menghajar Ryouga, Ryouga langsung menghajar mereka berdua. Gerakan Ryouga sangat cepat hingga tidak terlihat oleh mata semua orang di situ.

Ryouga langsung memukul perut salah satu preman." Buuk" suara pukulan yang keras.

"Ahhhhh" teriak orang yang di pukul ryouga.

Setelah itu Ryouga mendekati salah preman yang lain dan menendang perutnya hingga pingsan

"Duak" suara tendangan yang keras.

"Cih lemah! Baru sebentar saja langsung pingsan" Ryouga yang bergaya sok kuat didepan 2 orang gadis.

Setelah kedua orang itu pingsan, dia mengambil barang mereka dan juga uang mereka. Lalu setelah itu dia memasukkannya kedalam Tas.

Ryouga mengambil barang mereka untuk menjualnya dan mendapatkan uang.

Beberapa saat kemudian ada petugas yang lewat dan Ryouga memanggil mereka untuk meminta tolong membawa para preman tersebut. Setelah masalah selesai Ryouga dan dua wanita itu berkenalan sambil berjalan.

"Terimakasih telah membantu kami." Sebut wanita yang berambut panjang.

" Maaf tadi belum sempat mengenalkan diri." Kata wanita yang berambut panjang.

"Namaku Elze Silhoueska Dan ini adikku Linze Silhoueska" Kata wanita bernama elze.

"Namaku Akihara Ryouga." Ryouga mengenalkan dirinya kepada elze dan linze.

"Akihara? Namamu aneh sekali." Kata elze yang heran dengan nama Ryouga.

" Ah bukan, Namaku Ryouga dan Margaku Akihara." Kata Ryouga yang menjelaskan.

"Aneh kenapa namamu bisa terbalik? Apakah kamu berasal dari eashen?" Tanya Elze

" Eashen? Ah yah ..... " Kata Ryouga langsung di potong oleh Elze.

" Kenapa kamu datang ketempat ini? Apakah kamu mencari pekerjaan?" Tanya Elze.

" Ah, pertama-tama, aku sedang mencari penginapan bulan sabit." Jelas Ryouga kepada Elze.

" Dan sisanya akan aku pikirkan disamakan" tambah Ryouga.

" Penginapan Bulan sabit?, Itu adalah penginapan yang sedang kami sewa. Kalau mau kamu bisa pergi bersama kami!" Kata Line yang membuat Ryouga terkejut.

"Hah?" Kata Ryouga singkat.

Setelah itu Ryouga, Elze dan Linze pergi bersama-sama ke penginapan bulan perak. Di perjalanan Ryouga menanyakan dari mana Linze dan Elze berasal.

"Oh iya, omong-omong kalian berdua berasal dari kota mana?" Tanya Ryouga kepada Elze dan Linze.

"Ah! Kami berdua berasal dari kota Grasia." Jawab Linze.

"Oh, kota Grasia ya." Ryouga yang mendengarkan.

" Grasia ya?, Kalau tidak salah bukankah itu nama ibukota kerajaan di sebuah anime yang pernah aku tonton" batin Ryouga yang mengigat masalalunya di dunia yang sebelumnya.

Beberapa saat kemudian mereka sampai di penginapan bulan sabit.

Setelah itu Ryouga langsung check-in di kasir.

"Untuk sekarang aku ingin menginap untuk 1 bulan." Kata Ryouga kepada nona yang merupakan anak pemilik penginapan.

"Baiklah" jawab perempuan itu.

" Apakah sudah selesai Check-in?" Tanya Elze.

"Ya, sudah" jawab Ryouga dengan senyum.

"Ayoyo! apakah kalian bertiga saling mengenal?"goda nona penjaga kasir.

"Ah! Tadi dia sudah menyelamatkan kami". Jawab Elze dengan senyum tipis.

"Apa? Jadi kamu sudah dapat cowok ya?" Goda penjaga kasir.

"Bu-bukan begitu" wajah Elze yang seketika memerah.

"Tadi dia hanya menyelamatkan kami!" Jelas Elze kepada penjaga toko..

Kepada para pembaca terimakasih telah membaca novel saya. Mohon maaf bila ada kata-kata yang salah.