Tak tahu yang harus disikapi, Rein hanya paham ia ingin marah namun tertahan, walau bagaimanpun ia memang tak bisa marah. Kalaupun marah nanti, gak boleh sembarangan. Hadapi takdir hidup, semua terasa sulit. Itulah model hidup Rein mulai dari sekarang.
Banyak hal terjadi, Rein pun juga belajar sesuatu hal berharga untuk ia lihat benar.
Maaf diterima oleh Radit, Rein syukurnya bisa atasi Redis yang emosi negatifnya sangat sulit dikedalikan. Sungguh, Rein sangat bersyukur, setidaknya hal tersebut masih selesai. Cuman, sebagai gantinya Rein harus lakukan hal tergila dalam sejarah hidup.
What it this?
Oke... beginilah. Perhatikan baik-baik.
Fokus ke otak kotor dan sinting Redis, itu saja kata kuncinya kok. Kalau connect, ya begitulah. Silahkan berfantasi. Sekarang harusnya Rein duduk manis sambil nulis, bersandar di dashboard ranjang dengan tangan pegang ponsel, atau seenggaknya istirahat kalaupun tidak menulis. Tidur nyaman, nyenyay, aman, tentram dan damai.