"Aku." Rein nunjuk dirinya sendiri.
Fiks, Redis makin ilfeel ke Rein. Tuh anak lagi ngapain sih!?
Tuh otak kenapa gak dipakai?
Gelar hanya sekedar gelar untuk Rein. Isi otaknya gak terlalu bekerja normal. Berasa ngomong sama orang dungu aja Redis.
"Bukan, aku nanya tembok."
Rein senyum dengar ucapan Redis. Kentara banget sih marahnya.
"Ambil makan. Aku lapar," jawab Rein pendek. Kemudian ia pun lanjut perjalanan yang sempat tertunda. Banyak hal yang harus Rein kerjain setelah makan. Jadilah, sekarang kepengen pergi biar cepat.
"Siapa yang izinin kamu pergi?"
lah, Rein salah?
"Lho." Rein cengo. Dia gak ngapa-ngapain kok, gal buat salah. Terus apa yang salah?
Heran dah, mau makan aja susahnya minta ampun. Perasaan Rein gak buat salah kok. Redis aja yang gak nyaman kalau gak nisatain Rein.
Rein anak baik, ia cuman mau ambil makanan. Itu aja. Terus apa yang salah!?
"Ada yang kamu butuhkan?"