"Sedang melihat rusa."
Ning Ning mengerutkan kening. Saat berikutnya, ia bertanya, "Jiang Tingxu, bukankah seharusnya kamu saat ini sedang bekerja? Dengan siapa kamu melihat rusa?"
Nada bicaranya saat mengajukan pertanyaan ini sama persis dengan Mo Boyuan.
Sebelumnya masih belum terlihat jelas. Begitu Ning Ning semakin besar, sifat bawaan dari lahir tertentu pun muncul.
Jiang Tingxu terdiam sejenak karena terkejut, namun ia segera menanggapi, "Ibu tidak bekerja karena ada urusan di luar kota. Maaf, Ibu lupa memberitahumu, Sayang."
Si Kecil mengerutkan kening lebih dalam, "Jiang Tingxu, bersama siapa? Teman laki-laki atau perempuan? Sedang melihat rusa bersama siapa? Cepat jawab."
Pertanyaan si Kecil begitu beruntun dan bertubi-tubi.
"Ehem, Sayang. Kamu ini jadi Pak Tua sekarang? Kenapa pertanyaanmu banyak sekali? Ibu tidak sedang bersama teman, tapi bersama ayahmu."
Si Kecil masih sangat muda, tetapi ia memiliki pikiran yang luas.