Namun, saat ini pun tidak jauh berbeda karena sudah menjadi menantu.
Suasana hati Ibu Mo jauh lebih baik dan si Kecil yang pintar juga mengikuti apa yang dikatakan ibunya, "Nenek, Ning Ning juga menginginkan Nenek!"
"Aduh, cucu Nenek yang baik!"
Si Kecil dipeluk dan dicium oleh Ibu Mo lalu digendong dengan erat. Pemandangan ini sangat jarang terjadi.
Bagaimana mungkin Ibu Mo tidak menginginkan cucunya sendiri?
Ayah Mo memalingkan pandanganya ketika merasakan matanya mulai panas. Karena ia adalah seorang pria dewasa, ada beberapa hal yang tidak bisa ia ungkapkan.
Genangan di matanya hampir keluar.
Jiang Tingxu langsung menahan senyum. Mau tidak mau ia harus bicara, "Ayah, Ibu, ayo masuk dulu."
Anggota keluarga itu pun memasuki rumah.
"Paman Jin, di mana Ayah?" tanya Ibu Mo.
"Tuan dan Nyonya sudah pulang? Tuan Mo kembali ke kamarnya untuk istirahat setelah makan siang."