"Kakek!" Terdengar suara panggilan dari belakang.
Mendengar suara itu, Kakek Mo akhirnya sadar, "Tingxu, kamu pulang? Lao Jin, matikan TV-nya, kenapa kamu hidupkan alat rusak ini?"
Paman Jin buru-buru mengambil remote dan mematikan TV. Kakek Mo segera menyadari ada pemuda yang berdiri di samping cucu menantunya.
"Tingxu, dia siapa?"
Tidak mungkin cucu menantuku ini melakukan hal yang mengecewakan hingga mencari pacar baru, bukan?
Kakek Mo memandangnya dengan sangat hati-hati, melihat ke kiri dan ke kanan, ke atas dan ke bawah, tapi ia tidak melihat kekurangan pemuda ini sama sekali.
Habis sudah, lalu bagaimana dengan cucuku?
Bocah bau itu memiliki raut wajah sedingin es sejak masih kecil, seolah-olah semua orang berutang beberapa juta yuan padanya.