Tidak pernah terpikiran sebelumnya oleh Mo Boyuan bahwa kenyataannya hubungan yang sederhana seperti itu sudah cukup. Tidak butuh apa-apa lagi, dengan begini saja sudah sangat puas.
Tiba-tiba, ia memikirkan sebuah kalimat yang pernah ia dengar sebelumnya. Detak jantung adalah pengiringnya, pelukan adalah ritmenya, ciuman adalah alur, selalu merindu sepanjang waktu. Dari musim semi hingga musim gugur!
Sekarang, Mo Boyuan benar-benar sudah memahami makna mendalam dari kalimat ini.
Namun, kehangatan ini tidak berlangsung lama. Ponsel Mo Boyuan tiba-tiba berdering.
"Apa?" Nadanya penuh dengan ketidaknyamanan.
Ia sedang asyik melihat istrinya tapi tiba-tiba terganggu. Nada bicaranya kini berubah ketus!
Asisten Khusus Guan yang menelepon terkejut, tapi ia masih harus melapor dengan suara bergetar, "Bos, Shen Peiyi dibawa pergi."
Mata Mo Boyuan segera menyipit, "Apa katamu?"