Tapi jelas, Gu Yanzhi tidak terlihat seperti akan memberikan kesempatan pada Jiang Tingxu untuk menjelaskan.
Gu Yanzhi mencubit pelan pipi keponakan yang ada di gendongannya. Si Kecil hanya mengerucutkan bibir tapi tidak bergerak.
"Ada yang ingin Uncle bicarakan dengan ibumu. Kamu jangan berlarian ke mana-mana, mengerti?"
Sesaat kemudian, si Kecil sudah berada di gendongan A Tie.
"Kamu, ikut denganku."
Nada bicara Gu Yanzhi ini terdengar tidak asing. Ya, terdengar seperti nada bicara Bibi Wen.
Keduanya adalah ibu dan anak. Sifat yang menurun dari orang tua merupakan suatu hal yang wajar.
Jiang Tingxu tidak berani menolak. Bagaimanapun, ia tahu temperamen Gu Yanzhi.
Pria ini sangat santai sejak masih kecil. Tetapi, ia juga orang yang sulit diatur.
Reaksi orang-orang di sekitarnya tidak pernah penting bagi Gu Yanzhi, bahkan ia bisa langsung membuang mereka.