Ternyata begitu.
Seketika raut wajah Dokter Liao menunjukkan ekspresi memaklumi. Sepertinya semua orang sudah tahu hubungan Dokter Zhao dan Dokter Wu.
Tapi entah karena apa, dua orang itu tidak mau mengaku. Mungkin karena gengsi.
Saat ini, di seberang lautan, di sebuah hotel di negara F, waktu menunjukkan satu jam lebih cepat daripada Tiongkok.
"Bos, sudah waktunya kita pergi ke bandara."
Pria itu memakai kacamata bulat yang memancarkan aura seseorang yang sangat suka membaca buku dan intelek.
Setelah mendengar kata-kata Xiao Wu, ia menutup laptop di depannya dan melepas kacamatanya.
"Jam berapa?" ucapnya dengan suara agak pelan, mungkin karena ia kurang istirahat.
"Sebentar lagi setengah sembilan. Jadwal keberangkatan pukul sepuluh."
"Baiklah, ayo pergi."
...
Begitu Jiang Tingxu dan Qiao Ran keluar dari aula UGD, mereka melihat seorang anak kecil berdiri di dekat taman bunga dengan membawa payung.