Permen?
"Ning Ning sepertinya punya banyak!"
"Jiang Tingxu, Ning Ning punya permen. Kamu kembalilah lebih awal untuk mengambil permen milik Ning Ning, nanti Ning Ning akan memberikannya padamu!"
Pffttt~
"Apa ini? Kamu sedang menyuapku?" Tanya Jiang Tingxu yang merasa anaknya begitu lucu.
Si kecil ternyata tidak membantah, dia benar-benar mengakui.
"Kamu bisa bilang begitu."
Sudut mulut Jiang Tingxu berkedut. "Baiklah, demi permen yang akan kamu berikan, aku akan mencoba pulang sesegera mungkin."
Telepon dari putranya itu benar-benar menghilangkan rasa bosan bagi Jiang Tingxu.
Ibu dan anak itu berbicara selama sekitar tiga menit sebelum akhirnya mereka mengakhiri panggilan.
Setelah si kecil menutup telepon, tiba-tiba ada panggilan masuk lain dari ayahnya.
Si kecil sedikit terkejut, matanya berkedip sejenak, lalu baru mengangkat panggilan telepon dari ayahnya.
"Ayah?"