Setelah berhasil menjebak Kakak Ipar, perasaan Mo Boyuan pun menjadi lebih baik.
Di sebelah mereka, Jiang Tingxu berjongkok untuk memeriksa jari-jari putranya. Tentu saja, ia juga mendengar seluruh percakapan itu dengan jelas. Pada saat ini, entah ia harus menangis atau tertawa.
"Ning Ning, pergi katakan pada Uncle dan Ayah kita harus segera berangkat."
"Eh? Kenapa harus Ning Ning yang memberi tahu mereka?"
Jiang Tingxu mencubit pipi putranya dengan lembut lalu menjawab, "Karena, jika Ning Ning yang mengajak pergi, semua orang akan patuh."
Si Kecil terlihat sedikit ragu, tapi karena ini perintah dari Jiang Tingxu, ia pun percaya begitu saja.
Pantat si Kecil bergoyang-goyang saat berlari. Padahal jarak mereka tidak jauh. Hanya beberapa langkah saja.