Chereads / Kau Curi Hatiku Lagi / Chapter 29 - Apakah Kita Sebelumnya Saling Kenal?

Chapter 29 - Apakah Kita Sebelumnya Saling Kenal?

Shi Fu masih diperiksa di unit gawat darurat tanpa boleh ditemani oleh siapapun.

Dokter meletakkan selembar rincian tagihan perawatan Shi Fu. Setelah Shi Qinglan membantu Ji Lin memastikan bahwa tidak ada kesalahan, dia mengajarinya cara membayar dan menjalani prosedurnya. Jadi, Shi Qinglan terus menemani mereka di rumah sakit.

"Kak Qing!" Jiang Zhi tiba-tiba muncul dalam keadaan terengah-engah.

Dia mengembalikan ponsel Shi Qinglan. Meski begitu, perasaan dingin di punggungnya masih belum hilang. "Seseorang baru saja meneleponmu."

Shi Qinglan sedikit mengangkat alisnya, dan tatapannya beralih melihat ke arah ponsel.

Mendapati bahwa panggilan terakhir adalah dari Bo Yucheng. Shi Qinglan pun segera menelepon balik, tetapi tidak ada jawaban.

"Ji Lin."

Pada saat ini, tiba-tiba terdengar sebuah suara. Ada sedikit kecemasan dalam suara yang jernih dan dingin itu.

Shi Qinglan mengangkat kepalanya ketika mendengar suara itu. Pria itu mengenakan jas dan sepatu kulit. Dia memiliki paras yang sangat tampan, garis rahang yang tegas dan dingin, bibir tipis yang menekan rapat, dan dasinya sedikit miring karena sedang terburu-buru.

Ji Lin segera menyapanya, "Tuan Muda."

Shi Qingjue memiliki mata yang gelap dan dalam. Dia melirik seseorang di samping Ji Lin dengan dingin dan segera bertanya, "Bagaimana keadaan Kakek?"

Ji Lin kembali menceritakan tentang kejadian yang tadi dialami Shi Fu hingga terkena serangan jantung. Kemudian, dia menatap Shi Qinglan dengan mata yang berbinar cerah. "Tuan Muda, semuanya berkat dokter muda yang jenius ini. Dia memberikan pertolongan pertama CPR dan membawa Tuan ke rumah sakit."

Mendengar ini, sorot dingin di mata Shi Qingjue berkurang banyak.

Dia melihat ke arah Shi Qinglan. Rambut hitam gadis itu memang sedikit berantakan, tetapi tidak menutupi wajahnya yang putih dan halus, bahkan dia malah semakin terlihat menawan dan mempesona. Dia memiliki bibir merah alami, gigi putih, dan alis yang hitam.

Perasaan yang familiar dan debar jantung yang tidak masuk akal membuat Shi Qingjue terdiam sejenak.

"Tuan mudamu sudah ada di sini, bolehkah aku pergi sekarang?" ujar Shi Qinglan sambil menunduk melihat ponselnya. Kali ini dia sudah tidak menunggu Bo Yucheng menjawab panggilan darinya lagi.

"Emm ..." Ji Lin menatap Shi Qingjue.

Shi Qingjue mengerti arti tatapan Ji Lin, dan bibir tipisnya segera berujar menghentikan gadis itu. Nada suaranya yang selalu tajam dan dingin tanpa sadar sedikit berkurang, "Apa kamu yang menyelamatkan kakekku?"

"Aku hanya melakukan pertolongan pertama." Bibir merah Shi Qinglan sedikit melengkung menunjukkan senyuman tipis.

Dia perlahan mengangkat pandangannya. Bulu matanya yang panjang sedikit bergetar, dan cahaya redup bersinar di matanya.

Entah kenapa, hati Shi Qingjue bergetar begitu tatapan mereka bertemu. Dia semakin merasa seolah-olah ada ikatan tak kasat mata yang menghubungkan satu sama lain antara dirinya dan gadis itu.

Dia mengernyit tipis, sampai tidak terlihat ada jejak kerutan di dahinya. "Nona, apa kita … sebelumnya saling kenal?"

Sudut mata Shi Qinglan sedikit terangkat, membuatnya terlihat menawan dan lembut. 

Dia memperhatikan laki-laki itu dengan serius. Mata yang gelap dan dalam pria itu membuat orang lain tidak dapat mendeteksi apapun. Shi Qinglan terkekeh cantik. "Tuan, cara Anda memulai percakapan agak ketinggalan zaman."

Kedua alis Shi Qingjue pun menyatu. Dia tampak bingung.

Shi Qingjue mengusap ujung jarinya dengan lembut dan tiba-tiba tertawa getir. "Maaf, mungkin aku hanya sedang berhalusinasi."

Shi Qinglan tersenyum tipis dan tidak menanggapinya lagi.

Ji Lin melihat interaksi antara keduanya. Terutama, ketika dia melihat senyuman tipis dan pahit di wajah Shi Qingjue, dia semakin terkejut dan bertanya-tanya.

Apakah Tuan Muda tergoda oleh dokter muda yang jenius ini?

"Aku pergi sekarang, ya," kata Shi Qinglan sambil mengerutkan keningnya.

Setelah menghabiskan waktu begitu lama di rumah sakit, dia jelas sudah tidak sabar, apalagi Bo Yucheng saat ini tidak bisa dihubungi.

Shi Qingjue mengangguk. "Aku minta maaf telah merepotkanmu hari ini. Bolehkah aku mengetahui namamu, gadis muda? Jika kamu tidak keberatan, dapatkah kamu tinggalkan informasi kontakmu? Aku akan mengirimkan imbalan sebagai ucapan terima kasih ke nomor rekeningmu."

"Aku tidak memerlukan uang, dan aku juga sedang tidak kekurangan uang."

Shi Qinglan sedikit mendongak memperlihatkan wajahnya yang cantik. "Penyebab penyakit kakekmu tadi ada hubungannya denganku. Aku hanya melakukan sedikit bantuan untuk pertolongan pertama. Aku melakukan apa yang harus aku lakukan."

Kemudian, tanpa mengulur waktu lagi, Shi Qinglan langsung berbalik pergi.

Jiang Zhi pun segera mengikutinya.