Shi Qinglan menegakkan tubuhnya dan membantu Bo Yucheng mengenakan kemeja putihnya lagi.
Bo Yucheng memeluknya dan bertanya, "Kamu pergi ke mana hari ini?"
Dia meletakkan dagunya di atas kepala Shi Qinglang, dan hidungnya mencium aroma manis dari tubuh gadis itu sampai puas. Begitu saja sudah cukup membuatnya melupakan rasa sakit di punggungnya.
"Pergi ke sekolah." Shi Qinglan melingkarkan lengannya ke leher Bo Yucheng.
Sorot mata Bo Yucheng menjadi gelap, dan bahkan lengannya yang merengkuh pinggang gadis itu pun mengencang. "Pergi menemui Shao Mingzhe?"
Pupil mata Bo Yucheng tampak dalam dan dingin. Suara yang keluar dari mulutnya juga terdengar dingin dan suram.
Dia ingin mendengar jawaban yang jujur, tetapi pada akhirnya dirinya tidak bisa mengendalikan amarah yang membludak di hatinya
"A Cheng, Shen Ruxue dan Shao Mingzhe hanya memanfaatkanku." Shi Qinglan menarik diri dari pelukan Bo Yucheng. "Mereka menginginkan sumsum tulangku."
Setelah mendengar ini, kegelapan di mata Bo Yucheng berangsur-angsur memudar.
Gadis itu menengadahkan wajah cantiknya, dan sepasang matanya yang cerah dan mempesona menunjukkan sedikit cahaya dingin. "Mereka adalah orang-orang licik yang menginginkan sesuatu yang tidak semestinya mereka miliki. Selain itu, Shen Ruxue juga hampir membuatku mati dalam peristiwa kebakaran waktu itu. Aku akan membuat mereka membayar semuanya."
Setiap kata yang Shi Qinglan lontarkan sangat tajam, seperti serpihan es. Tatapan matanya pun tampak tegas.
Bo Yucheng menatap Shi Qinglan dalam-dalam. Dia mencoba mencari kesalahan dalam diri gadis itu. Dia ingin tahu apakah semua yang dikatakannya ini kebohongan atau bukan. Tetapi, saat melihat mata Shi Qinglan begitu cerah dan bersinar, Bo Yucheng merasa bahwa lebih baik dirinya mempercayai semua yang dikatakan gadisnya itu.
Dengan mempercayai gadisnya, pada akhirnya dia berharap dapat menemukan kebenaran.
"Lan Lan, jika kamu membiarkanku memberi pelajaran pada mereka, hanya dalam waktu singkat, aku akan membuat mereka merasakan hidup yang lebih buruk daripada kematian."
Bo Yucheng membelai pipi gadis itu dengan ringan. Ujung jarinya hampir sangat dingin, hampir seperti es. Bahkan ketika dia membuka bibirnya, ada sedikit aura dingin yang tersembunyi. "Tapi, sebaiknya kamu tidak berbohong padaku."
"A Cheng, percayalah padaku."
Bibir merah Shi Qinglan mencoba meyakinkan dengan lembut. Dia mengangkat tangannya dan menggenggam erat telapak tangan Bo Yucheng. Jari-jari mereka sekarang saling mengunci. "Aku tidak akan lagi berpura-pura bodoh dan membiarkan orang lain menginjak-injakku. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu lagi."
Tatapan Bo Yucheng menjadi semakin dalam dan semakin dalam lagi.
Melihat ekspresi Shu Qinglan, perlahan-lahan hati Bo Yucheng terasa hangat dan penuh dengan kasih sayang. Tiba-tiba dia memeluk tubuh Shi Qinglan, lalu menundukkan kepalanya.
"..."
Bibir merah Shi Qinglan kini menjadi lembab, dan matanya berkaca-kaca. Sebaliknya, dia malah terlihat lebih menawan setelah gelombang kasih sayang yang baru saja ia timbulkan.
Bo Yucheng masih mengingat jelas suhu bibir Shi Qinglan saat itu. Dia perlahan meringkuk sedikit. "Aku akan selalu percaya padamu."
"Jadi, apa aku boleh kembali ke sekolah?" Gadis itu mengedipkan matanya yang bulat.
Bo Yucheng benar-benar terpesona olehnya. Sudut bibirnya melengkung membentuk senyuman yang lembut dan begitu memanjakan. "Terserah kamu saja."
...
SMA Mincheng
Kabar mengenai Shen Ruxue yang telah dibawa ke kantor polisi segera menyebar di sekolah, dan semua orang pun membicarakannya.
"Aku juga dengar kalau Shi Qinglan telah menjadi hantu."
"Bagaimana mungkin ada hantu sungguhan di dunia ini? Shi Qinglan pasti meminta orang lain untuk membalas dendam setelah dirinya menyelamatkan diri! Primadona sekolah ketakutan karena merasa bersalah atas semua tindakannya pada adiknya. Bisa jadi primadona sekolah sebenarnya ingin menyembunyikannya, namun ternyata semua kesalahan-kesalahannya justru terungkap sendiri!"
Jiang Zhi bersandar malas-malasan di kursi. Dia mendengarkan gosip-gosip itu dengan kaki disilangkan. Dengan raut muka yang meremehkan, dia membuka botol Coca Cola menggunakan giginya.
"Aku juga berpikir demikian. Lagi pula, primadona sekolah telah ditangkap polisi. Mungkin dia benar-benar tidak akan bisa melarikan diri dari tanggung jawabnya atas peristiwa kebakaran itu."
"Tapi aku melihatnya kemarin. Shi Qinglan benar-benar cantik. Dengan penampilannya yang terlampau sempurna seperti itu, dia bisa disandingkan dengan jajaran para selebriti!"
"Puft..."
Jiang Zhi menyesap Coca Cola lagi.
Teman-teman sekelasnya langsung menatapnya. "Kak Jiang, semuanya tahu kalau kamu sangat dekat dengan Shi Qinglan, tetapi kamu tidak perlu terlalu berlebihan seperti itu."
Jiang Zhi segera melambaikan tangannya dengan panik dan menyeka mulutnya dengan lengannya.
Dia perlahan menghela napas. "Omong kosong apa yang kalian bicarakan? Ini adalah desas-desus paling palsu yang pernah kudengar dalam hidupku. Aku tahu bagaimana penampilan Xiao Qingqing. Bagaimana mungkin dalam sekejap dia bisa menjadi can..."
"Bagaimana pendapatmu tentang wajahku?"
Pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara lembut dan menawan. Shi Qinglan berjalan ke ruang kelas dengan santai.