Kak Kui dan para bawahannya berteriak ketakutan dan lari!
Mobil Van itu seperti tidak punya pengemudi. Setelah bergegas ke gudang, kecepatannya tidak berkurang, dan melaju lebih cepat. Tampaknya jika mobil itu tidak berpura-pura membunuh beberapa orang, itu tidak akan berakhir!
Kakak Kui berlari kencang, tetapi tidak seberuntung dua orang bawahannya. Ia dijatuhkan ke tanah oleh pintu besi yang tergantung di depan van. Setelah jatuh ke tanah, sebelum bisa bangun, van tiba-tiba berhenti dan berbalik dengan cepat. Mobil itu melaju mengejar dua orang bawahan itu
Keduanya begitu ketakutan sehingga mereka menangis memanggil ayah dan ibu mereka. Kalau bisa, mereka ingin merangkak pergi dengan tergesa-gesa.
Sangat disayangkan bahwa kecepatan lari mereka masih kalah cepat dari van roda empat.
Roda-roda van itu berguling di atas kaki dua bawahan itu.
Jeritan yang menusuk hati bergema di seluruh ruangan dalam sekejap.