Latiao hanya bisa menjawab, "Aku…!"
Ia pun mengangkat kepala dan kedua matanya yang jernih itu menunjukkan kobaran api kecil yang menyala. Gigi susu yang seimut beras ketan itu menggertak dan berderit, "Beraninya kamu…"
Xie Xize menyela kata-kata Latiao dan menusuknya lagi dengan perkataannya yang kejam, "Anak kecil yang gemuk... sebagai seorang laki-laki, maukah kamu membiarkan ibumu tidak terus-menerus menggendongmu? Kamu tidak malu?"
Latiao menutupi dadanya dengan tangan, 'Aku…'
Mo Yangyang tidak tahan untuk mengejek, "Dia itu anakku, aku bersedia menggendongnya terus. kenapa kamu harus peduli dengan itu?"
Xie Xize memandangnya ke samping, "Ya, aku juga harus peduli!"
Mendengar jawaban singkat itu, Mo Yangyang tercengang....
Apakah Xie Xize ingin mengatakan bahwa Latiao juga anaknya sehingga dirinya bisa menggendongnya kapan saja?
Mo Yangyang tiba-tiba panik, "Kamu... kembalikan anakku padaku!"