Xie Xize tiba-tiba teringat kata-kata yang diucapkan oleh Latiao, 'Aku sangat sedih melihat mamaku menangis!'
Sekarang, ia akhirnya bisa mengerti.
Ketika Mo Yangyang menangis, benar-benar terasa menyakitkan.
Bagian paling lembut dari hati, nyatanya telah terluka lewat turunnya air matanya!
Mo Yangyang sebenarnya sangat takut padanya, tetapi saat ini dirinya rela mendatanginya tanpa memperdulikan ketakutan itu hanya demi anaknya saja. Jadi... anaknya... apakah dalam bahaya?
Hati Xie Xize bergetar, lalu ia buru-buru mengangkat tangannya untuk menepuk punggung Mo Yangyang, "...Lepaskan dulu, kalau... begini... aku tidak bisa... bicara."
Kewarasan Mo Yangyang hampir hilang pada saat ini. Ia menggigit bibir dengan penuh kemarahan, keluhan, dan kebencian. Matanya memerah karena air mata dan hanya menatap Xie Xize lekat-lekat.