Di taman kanak-kanak, Latiao bermain menyusun balok kayu sendirian.
Kastil balok kayu pun telah tersusun dan hanya tinggal diberi atap. Akan tetapi, tiba-tiba susunan balok itu runtuh, menimbulkan suara benda-benda jatuh, "Klutak… Klutak.."
Latiao mengerutkan alis. Hari ini… ada apa lagi?
******
Di sisi lain, tepatnya saat diseret masuk ke dalam pintu, Mo Yangyang mendengar suara seorang laki-laki.
"Ini perempuannya. Kakak-kakak, berkah telah datang!"
Pupil Mo Yangyang melebar, keputusasaan langsung menyebar di hatinya.
Ia sungguh tidak tahu orang yang mungkin telah disinggungnya kali ini. Namun ia bisa langsung menduga bahwa hari ini dirinya akan disakiti dengan cara yang tercela.
Mo Yangyang bersikeras memberontak, tetapi kekuatannya terlalu lemah untuk melarikan diri.
Hatinya langsung merasa panik, tetapi dirinya tetap dengan cepat memikirkan cara untuk menyelamatkan diri dari sini.