Kemarahan Xie Xize seperti api yang menyebar di hutan belantara, tidak bisa dipadamkan!
Xie Xize tidak pernah semarah ini. Ia selalu mengendalikan emosinya dengan sangat baik. Bagaikan memainkan instrumen musik dengan penuh ketelitian, setiap pengendalian emosinya selalu tepat.
Namun sekarang, setelah mendengar ucapan Latiao itu...
Ia merasa bahwa dirinya tidak bisa lagi mempertahankan ketenangan seperti biasanya.
Ucapan Latiao ini seperti diungkapkan secara tidak sengaja, tetapi mampu membuat hati Gao Dajun serasa dipukul. Ia dapat merasa bahwa kehidupannya telah hilang.
Gao Dajun langsung melambaikan tangannya lagi dan lagi, "Tidak ... tidak, tidak ... sungguh tidak… itu hanya, itu hanya pertengkaran kecil antara anak-anak. Sepulang sekolah nanti, kami pasti akan mendidik anak kami…"
Latiao terus memberi serangan dengan wajah bingung, "Usiaku masih muda, aku tidak paham terlalu dalam mengenai ucapan itu, tapi mamaku…"