Xie Xize langsung membalas, "Aku tahu yang kamu bicarakan. Yang ingin kuberitahu padamu adalah, meskipun tempat kembalinya semua orang adalah kematian, tetapi aku percaya… saat kita masih punya kemampuan, melakukan usaha yang terbesar untuk mengubah hasil, tanpa memperdulikan akhir apapun…"
Belum juga Xie Xize selesai berbicara, Latiao tiba-tiba berteriak, "Aku tidak mau, aku ingin dia hidup, aku hanya ingin dia hidup, menginginkan keselamatannya, aku tidak mau menerima akhir yang lain…."
Segaris senyuman muncul di sudut bibir Xie Xize, "Kamu harus percaya padanya, tetapi juga pada dirimu sendiri. Dia sangat mencintaimu sehingga tidak akan meninggalkanmu dengan mudah, dan kamu… juga harus percaya padaku."
Ia menggosok bagian atas kepala Latiao, "Aku tidak akan membiarkanmu tidak punya ibu!"
Latiao mengangkat kepala. Ia menatap mata merah Xie Xize.
Dari kejadian tadi malam hingga sekarang, Xie Xize bahkan belum beristirahat sejenak.