Ketika melihat antara dua orang besar dan kecil yang terlihat memiliki hubungan yang sangat dekat itu, tiba-tiba jantung Mo Yangyang berdetak cepat karena ketakutan.
Mo Yangyang tahu bahwa Latiao memiliki obsesi dan mysophobia. Namun, ketika Latiao berdiri bersama Xie Xize dan gerakannya itu seolah sedang bersama ayahnya sendiri.
Hubungan darah yang lebih kental dari air ini yang membuat Mo Yangyang tiba-tiba merasa takut.
Mo Yangyang melihat mereka dari balik dinding dan tidak membiarkan dirinya terlihat. Ia telah menyembunyikan diri dari Xie Xize selama lima tahun. Ketika ia pertama kali tiba di Jinchuan, setiap hari ia berjalan seperti di atas es, karena ia takut Xie Xize tiba-tiba akan muncul kapan saja.
Ketika Latiao lahir, Mo Yangyang mengubah nama marganya. Karena Kakek dan Nenek Han ada di sini, ia memiliki lingkungan hidup yang nyaman dan rumah yang layak. Hari demi hari berlalu dan rasa takut dalam hatinya berangsur menghilang.
Tapi siapa sangka pria yang ditakutinya selama bertahun-tahun itu, tiba-tiba muncul tanpa peringatan. Dan bahkan pria itu sedang menggendong putranya!
Setelah Mo Yangyang melihat mereka berdua, secara naluriah ia ingin mendekat dan mengambil Latiao. Tapi ia sangat takut jika Xie Xize tahu bahwa Latiao adalah putranya sendiri.
Jika Xie Xize mengetahui fakta ini, Mo Yangyang benar-benar tidak tahu apa yang akan dilakukan Xie Xize.
Apakah Mo Yangyang dan Latiao akan dibuat...
Saat memikirkannya saja, tubuh Mo Yangyang langsung terasa gemetar. Ketika Mo Yangyang hendak menampakkan dirinya dan keluar dari balik dinding itu, namun tiba-tiba ia menarik kembali kakinya.
Mo Yangyang takut jika ia keluar sekarang. Ia takut Xie Xize akan segera tahu bahwa Latiao adalah anaknya. Jika hal itu terjadi maka persembunyiannya selama lima tahun ini akan menjadi sia-sia.
Mungkin, Latiao dan Xie Xize bertemu secara kebetulan. Latiao menjadi gemuk karena diberi makan yang banyak oleh ibunya, sehingga ia tidak terlihat mirip dengan Xie Xize. Kemungkinan besar... Xie Xize tidak menyadari bahwa Latiao adalah anaknya...
Mo Yangyang gemetar dan ia pun mundur perlahan, ia mencoba untuk bersembunyi. Namun tiba-tiba, Latiao melihat Mo Yangyang. Ketika melihat Mo Yangyang ia langsung memanggil Ibunya.
Mo Yangyang pun segera meletakkan jarinya di mulutnya dan menghindar dengan cepat!
Dan pada saat Mo Yangyang bersembunyi, Xie Xize menoleh. Namun yang ia lihat adalah koridor rumah sakit yang terdapat banyak dokter dan pasien yang berlalu-lalang, dan tidak ada hal apapun selain itu.
Kemudian Xie Xize pun menundukkan kepalanya lagi dan bertanya, "Kamu melihat keluargamu?"
Latiao menggelengkan kepalanya, "Tidak."
Xie Xize yakin bahwa Latiao baru saja melihat seseorang, tetapi Latiao tidak mengatakannya, dan ia pun tidak lagi bertanya.
Lalu Xie Xize pun berkata, "Anak kecil, jangan panggil orang lain dengan panggilan Papa dengan sembarangan, mengerti?"
Latiao pun menganggukkan kepalanya, "Oh…"
Setelah itu Latiao memiringkan kepalanya dan tersenyum, "Aku tidak memanggil sembarangan begitu saja!" Kalimat anak ini mengandung makna ganda.
Xie Xize merasa bahwa anak kecil ini sangat menarik, kemudian ia pun bertanya lagi pada Latiao, "Di mana keluargamu?"
Latiao menghela napas panjang, dan wajah kecilnya yang tembam itu terlihat tidak berdaya, "Sepertinya Mamaku sedang sembunyi. Awalnya dia ingin bertemu denganmu. Tapi kali ini, lebih baik tidak perlu."
Latiao baru saja melihat wajah Mo Yangyang ketakutan, sehingga ia pun merasa ragu sejenak. Ia tidak mengerti kenapa Ibunya tampak sangat ketakutan saat melihat Xie Xize.
Jika aku mendorong Mama mendekat pada Xie Xize, mungkin saja dia akan melukai Mamaku. Batin Latiao.
Karena hal itulah Latiao berpikir bahwa lebih baik nanti saja memberitahu Xie Xize, setelah dirinya mencari tahu kenapa Ibunya terlihat takut kepada Ayah murahannya.
"Mengapa?"
Latiao mengedikkan bahunya dan menjawab, "Mamaku sangat pemalu dan bodoh, dia bisa takut dengan orang sepertimu."
Xie Xize tidak tahu kenapa, ia malah mengingat nama yang telah menghilang selama lima tahun.
Penakut dan bodoh!
Di balik dinding, Mo Yangyang berdoa agar Xie Xize cepat pergi dari dalam kamar rawat inap itu. Namun tiba-tiba bahunya ditepuk oleh seseorang, "Yangyang, anakmu sudah ketemu?"
hampir di saat yang bersamaan, Xie Xize dengan cepat berbalik badan dan melihat ke tempat persembunyian Mo Yangyang.