Pengawal itu lagi-lagi terkejut saat mendengar ucapan yang baru saja dikatakan Latiao, dan lagi-lagi seperti ada petir yang menyambar di dalam otaknya sampai membuat mereka terjatuh.
Pada akhirnya mereka tidak terlalu memedulikan hal ini, karena mereka sudah berkali-kali dibuat terkejut dengan kejadian yang ada di depan mata mereka. Dan pada akhirnya mereka juga tidak merasa terkejut.
Meskipun Xie Xize terlihat sangat tenang. Namun pada saat ini, ia tidak bisa menahan diri bahkan sampai tangannya sedikit gemetar.
Sebenarnya... Dari mana asal anak ini?
Hati Xie Xize seolah naik turun, tetapi wajahnya masih tetap terlihat tenang. Ia mengangkat kepala dan menatap matahari di atas langit.
Di siang bolong seperti ini, dari mana monster kecil ini berasal? Tanya Xie Xize dalam hati.
Wajah He Xinyue tampak pucat, kemudian ia pun melangkah mundur sembari berkata, "Senior, ka… kamu... beneran sudah punya anak?"
Saat itu, setelah Xie Xize menyelesaikan studi doktornya di dalam negeri, ia langsung pergi ke Massachusetts Institute of Technology selama setahun. Empat tahun yang lalu, ia juga diundang ke sana untuk memberi kuliah.
Saat itu, He Xinyue kebetulan sedang belajar di sekolah bisnis Massachusetts Institute of Technology. Ia telah mendengar tentang nama Xie Xize. Bahkan meskipun jurusan Xie Xize tidak ada hubungannya dengannya, namun ia tetap saja mengikuti kelas Xie Xize.
Setelah melihat Xie Xize, He Xinyue jatuh cinta pada pandangan pertama. Ia belum pernah melihat orang yang begitu mempesona bak Dewa seperti Xie Xize.
Setelah itu, He Xinyue bekerja keras, ia menghabiskan banyak uang dan meminta banyak orang untuk membantunya. Dan pada akhirnya ia bisa bertemu dengan Xie Xize secara langsung. Ia tidak peduli apakah Xie Xize setuju atau tidak, namun He Xinyue harus memanggil Xie Xize dengan sebutan senior. Sebenarnya... Panggilan itu tidak sinkron sama sekali.
He Xinyue selalu mengira bahwa Xie Xize adalah pria lajang yang menjaga integritas diri, karena selama ini ia tidak pernah melihat ada wanita lain di samping pria itu. Ia mengira selama dirinya berusaha dengan keras, maka cepat atau lambat ia akan berhasil mendapatkan Xie Xize dengan.
Kali ini Xie Xize datang ke kota Jinchuan, ia pikir ini adalah kesempatan yang baik untuknya. Bahkan tanah yang strategis itu sudah He Xinyue siapkan khusus untuk diberikan kepada Xie Xize. Namun sebagai hasilnya, ia malah melihat 'kejutan' yang begitu besar.
Hidung Latiao tampak memerah karena menangis, tangannya yang kecil itu menarik pakaian Xie Xize sampai kusut, "Papa... Bicara..."
Xie Xize mengerutkan keningnya. Ia merasa telah menghadapi masalah terbesar dalam hidupnya. Jika anak ini adalah orang dewasa, Xie Xize punya ratusan cara untuk membungkamnya. Tapi anak ini...
Jelas-jelas omongan anak ini hanya bualan, tapi hati Xie Xize malah terguncang.
Latiao menangis pun dengan keras, "Apa aku tidak menurut?"
Xie Xize hanya terdiam...
"Apa aku nakal?"
Xie Xize gusar dengan air mata di wajah anak ini. Ia pun mengerutkan keningnya sembari berkata, "Bukan…"
Latiao tiba-tiba menangis, "Huaa... Apa Papa tidak menginginkanku?"
Tangisan anak ini semakin membuat Xie Xize merasa khawatir. Para pengawal yang ada di belakang mereka pun merasa sakit hati, padahal mereka semua adalah orang-orang yang berbadan tinggi dan tegap.
Sangat menyedihkan...
Sebelumnya, mereka mengira Latiao adalah anak yang nakal. Namun sekarang mereka hanya merasa bahwa Doktor Xie yang keras hati kepada anak itu. Xie Xize tidak pernah merasa sedih dalam hidupnya. Ini adalah masalah yang belum pernah ia temui sebelumnya, sehingga ia tidak tahu bagaimana cara mengatasinya.
Kemudian Xie Xize mengeluarkan desahan kecil dan tak terdengar, lalu berkata, "Bukannya tidak menginginkanmu, jangan menangis dulu."
Ucapan Xie Xize ini membuat hati He Xinyue sedikit lebih tenang daripada sebelumnya.
Sejak kapan melihat Xie Xize bicara dengan nada membujuk seperti ini?
Apakah anak ini benar-benar putranya Xie Xize? Batin He Xinyue.
"Lalu, apakah Papa ingin menikahi Bibi ini?" Tanya Latiao dengan suaranya yang kecil dan sesenggukan karena menangis.
"Kenapa aku harus menikahinya?"
Latiao pun menggigit tangan kecilnya dan bertanya, "Apa Bibi ini tidak menyukaimu?"
Pipi He Xinyue seketika langsung memerah, "Aku... Aku sangat mengagumi Senior. Aku sebenarnya…"
Xie Xize meniru ucapan yang ia dengar dari He Xinyue, lalu ia berkata dengan santai, "Banyak orang yang menyukaiku, lalu apa aku harus menikahi mereka semua?"