Setelah makan malam di malam hari, Mo Yangyang memotong kuku Latiao sambil membahas kejadian penculikan, "Bisa dibilang, setelah kamu keluar dari ruang bawah tanah, sebenarnya kamu bisa pulang. Namun, kenapa kamu malah pergi menemui pembunuhnya? Bukankah itu sangat berbahaya?"
Latiao mengangkat tangan kecilnya yang lain, "Hm… hm, mengenai Mama, kapasitas otak Mama sungguh terbatas. Aku tidak bisa menyalahkanmu, tetapi Mama tidak bisa memikirkan hal ini dengan semudah itu…,"
"Coba kamu pikirkan, aku sudah susah payah menipu paman penculik itu dan membuatnya percaya bahwa aku adalah Anak Suci. Sebagai Anak Suci, tentu saja aku harus tanggung jawab untuk menyelamatkan orang lain…,"
"Kalau setelah bebas, aku malah bilang mau pulang menemui Mama dan membuatnya mengetahui bahwa selama ini aku hanya menipu, bagaimana? Bukankah itu lebih berbahaya?"