Dada penculik berwajah garang itu berdebar. Anak ini benar-benar tidak biasa.
Kata-kata Latiao membuatnya sangat terkejut. Padahal usia Latiao baru empat tahun, tetapi sudah seperti pernah mengalami banyak hal. Anak ini seakan sudah pernah menghadapi kematian dengan tenang.
Namun benar, cara Latiao menerima kematian ini begitu tenang. Anak ini merasa seolah-olah hal yang akan dialaminya bukanlah kematian, melainkan hal yang sederhana dan biasa saja.
Mungkin banyak orang akan mengatakan bahwa hal ini terasa sangat naif, dan mengerti segalanya. Namun sesungguhnya, anak ini memang mengerti bahwa dirinya akan mati dan perlu memikirkan perasaan ibunya.
Akan tetapi tetap saja, sikap naifnya itu mampu membuat orang merasa takut!
Tiba-tiba, para penculik itu mengerti alasan majikannya berulang kali menekankan bahwa Latiao tidak boleh diperlakukan seperti anak kecil.