Ucapan Lan Dongzhi itu seakan menggambar dirinya sedang datang sambil membawa pisau beracun. Kata-kata kejamnya itu bagaikan pisau yang menusuk jantung Xie Fengmian.
Xie Fengmian sampai tidak tahu dirinya ini cenderung sakit hati atau cenderung marah. Ia hanya menggertakkan gigi dan matanya terlihat memerah, "Lan Dongzhi, kenapa kamu begitu murahan?!"
Lan Dongzhi tersenyum, hingga membungkuk. Air matanya keluar, namun dirinya mengeluarkan asap untuk menutupinya.
"Tuan Muda Xie, kenapa kamu begitu naif? Kalau aku tidak punya harga semurah itu, apakah aku bisa berkeliaran di ladang cinta?"
Telapak tangan Xie Fengmian mengepal, mata merahnya dipenuhi dengan kebencian dan kemarahan.
Lan Dongzhi membuang setengah dari rokok ke tanah, lalu menginjaknya hingga hancur, "Jangan buang waktumu untukku. Apakah kamu mengira saat sudah tidak bisa terbiasa dengan Mo Shixuan, si jalang itu, aku akan memperhatikanmu?"