Dengan suara "Prank!!!", pisau dapur itu jatuh ke lantai dan mengeluarkan suara yang keras.
Mo Yangyang memeluk orang yang jatuh dalam pelukannya itu. Tanpa berkata apa-apa, ia bergegas menyeretnya masuk ke dalam rumah.
Setelah masuk ke dalam rumah, Mo Yangyang menendang pintu hingga tertutup.
Untungnya, kakek dan nenek keluarga Han sudah tua, jadi pendengaran mereka telah menurun. Hal ini membuat mereka bisa tidur nyenyak di malam hari. Jika tidak, mereka akan terbangun oleh suara itu.
Namun Latiao tentu mampu mendengar suara itu. Ia menggosok matanya dan keluar dari kamar tidur, "Ma…!"
Mo Yangyang menyuruh, "Latiao, cepat nyalakan lampunya!"
"Ting!" Lampu kamar menyala.
Latiao akhirnya bisa melihat orang yang diseret oleh Mo Yangyang!
Ya, sosok itu adalah seorang perempuan. Perempuan yang sangat cantik, teramat cantik.