Tino cerita apa adanya yang dipikirkan ibunya karena tidak mempunyai teman kalau ditinggal dia bekerja.
" Jadi mas Tino mempunyai ibu tapi bapakmu sudah tidak ada ? " tanya Melly.
" Ya dik makanya kalau aku bekerja kepikiran ibu terus. " kata Tino.
" Kalau begitu mas aku tidak usah mikir panjang aku sangat ingin mempunyai ibu seperti orang-orang aku menerima kamu sebagai suamiku dan aku mau tinggal di rumahmu. " jawab Melly mantap.
" Betul dik perkataanmu itu. " ucap Tino seakan tidak percaya.
" Betul mas sudah ayo balik ke kantor lagi. " kata Melly lega hatinya sudah diomongin semua tentang dirinya.
Kemudian Tino membayar makanan yang dibelinya tadi, selesai membayar mereka langsung menuju parkiran motor.
Lalu Tino naik motor dan Melly terus bonceng Tino.
" Sekarang kalau bonceng harus pegangan yang erat. " kata Tino menggoda Melly.
" Mas malu nih belum biasa. " ucap Melly.
" Harus dibiasakan dong. " jawab Tino.