16 ( 1 )
" Masa … mama tidak berani pulang sendiri sayang ? " tanya Bu Andika kepada Kania sambil tertawa mendengar omongan Kania.
" Ayo masuk dulu Yud. " kata ibunya Neni.
" Terima kasih Bu hanya mengantar dik Neni ini sudah malam permisi dulu Bu.
" ucap Yuda.
" Terima kasih Yud sudah mengantar Neni. " kata ibunya Neni.
Kemudian Neni mengantar Yuda dan Kania sampai di luar rumah, lalu mereka mau masuk mobil.
" Dik aku pulang dulu ya mimpikan aku nanti kalau tidur. " kata Yuda.
" Hem…. hemm mengharap. " jawab Neni sambil tersenyum.
Begitu mereka masuk mobil da…. da….
Kania melambaikan tangannya, lalu Neni membalas melambaikan tangan juga. Kemudian Yuda melaju pulang ke rumah.
Setelah Yuda pulang ibunya Neni bertanya.
" Bagaiman ceritanya Nen kamu kok bisa bareng sama Yuda ? " tanya Bu Andika.
" Tadi pagi aku berangkat pagi sekali, ternyata yang jalan bisnya mas Yuda pak Saman sopirnya, mungkin pak Saman yang memberitahu mas Yuda, terus mas Yuda nyusul di depan stasiun waktu bisnya berhenti menunggu penumpang.
" kata Neni.
" Sudah Bu aku capek mau istirahat dulu.
" kata Neni, sambil berjalan menuju kamar untuk tidur.
Sementara itu bapak dan ibu Andika di ruang keluarga membahas soal Neni.
" Bu sepertinya Yuda suka sama Neni.
" kata pak Andika.
" Ya pak biarin saja mereka yang memutuskan kita orang tua hanya bisa merestui saja. " jawab ibunya Neni.
"Tapi Bu seperti yang kulihat Damar tertarik kepada Neni. " kata bapaknya Neni.
" Biarin saja pak Damar dengan Neni sudah biasa bersama waktu sekolah sebagai sahabat karib, semuanya biar Neni yang menentukan." kata ibu Neni.
***
" Papa…. papa…..!! teriak Kania memanggil papanya.
" Ada apa sayang. " kata Yuda sambil mendekati Kania karena mendengar panggilannya.
" Papa nanti kalau ke kantor Kania ikut pa. " kata Kania.
" Ke kantor mau ngapain ? " tanya Yuda.
" Mau main-main dengan Tante di sana.
" kata Kania.
" Jangan Tante lagi kerja nanti ganggu Tante, di rumah saja sama mas Rio mainan dengan mas Rio. " kata Yuda.
" Rio sini nak. " panggil Yuda sambil tersenyum.
" Ya pa. " jawab Rio dengan menghampiri papanya.
" Tolong adiknya dia ajak mainan papa mau ke kantor dulu ya. " kata Yuda sambil mengelus pundak anaknya.
" Siap pa. " jawab Rio.
" Jangan di goda nanti Oma pusing melihat kamu godain Kania teriak-teriak terus. " kata Yuda kepada Rio.
Kemudian Yuda meninggalkan mereka bermain dan menuju kantor.
Tidak sampai lama Yuda sudah sampai kantor, langsung masuk menuju ruang kerjanya terus mengecek semua laporan yang ada di atas meja kerjanya, setelah selesai kerjanya Yuda lalu memanggil Dery.
" Dik Dery tolong ke sini sebentar. " kata Yuda.
" Siap pak." kata Dery yang langsung menuju ruang kerja Yuda.
" Di sini ada penyewaan sepeda onthel apa tidak dik Dery ? " tanya Yuda.
" Ada pak mau olah raga sepeda pak.
" kata Dery.
" Ya dik tolong carikan dan bawa ke sini.
"kata Yuda sambil tersenyum.
" Siap pak. " kata Dery sambil meninggalkan ruang kerja Yuda.
Tak lama kemudian Dery sudah memakai sepeda onthel itu terus di parkir dan memanggil bosnya.
" Pak sepedanya sudah siap. kata Dery.
" Terima kasih dik. " ucap Yuda sambil berjalan menuju sepeda onthel itu.
" Pantas saja pak Yuda memakai baju olah raga. " ucap Dery kepada Melly.
Melly hanya tersenyum , Yuda lalu menjalankan sepedanya dengan hati-hati
karena sudah lama tidak pernah naik sepeda onthel di kayuh dengan hati-hati sambil belajar, tak terasa sudah sampai di depan rumah Neni. Pak Andika yang sedang menyiram bunga melihat Yuda heran mengapa pakai onthel.
" Pak dik Neninya ada. " kata Yuda sambil menaruh sepedanya di pinggir jalan masuk rumah Neni.
" Ada masuk saja nak Yuda. " jawab pak Andika.
" Terima kasih pak. " kata Yuda lalu masuk rumah di lihat Neni sedang mengeringkan rambutnya sambil menonton televisi, lalu Yuda mencolek dari belakang Neni.
" Hai asyik bener. " kata Yuda.
Neni menoleh dan dilihat Yuda sudah berdiri di belakangnya.
" Mas Yuda ngapain ke sini ? " tanya Neni.
" Katanya kamu minta muter alun-alun naik onthel seperti masa kecil. " kata Yuda sambil duduk di samping Neni.
" Memang mas Yuda bawa sepedanya ?
" tanya Neni.
" Itu di depan. " ucap Yuda sambil menunjukkan sepedanya di teras.
Neni melihat ternyata benar mas Yuda
membawa sepeda onthel.
" Memangnya mas Yuda kuat boncengi aku ? " tanya Neni.
" Masa enggak kuat sih dulu saja kuat.
"kata Yuda.
" Lain, dulu kan tenaganya masih fit, lha kalau sekarang sudah tambah umur.
" ucap Neni.
" Bilang saja kalau sudah tua. "jawab Yuda sedikit emosi.
Neni tertawa sambil tangannya mencubit perut Yuda, Yuda juga tertawa.
" Ayo berangkat. " ajak Yuda sambil menggandeng Neni.
" Sebentar aku mau ambil tas dulu. " kata Neni berdiri meninggalkan Yuda.
Setelah siap Neni lalu mengajak Yuda berangkat.
" Ayo mas kita berangkat. " ajak Neni, mereka kemudian berangkat.
" Pak aku mau jalan-jalan sama mas Yuda. " kata Neni.
" Ya hati-hati. " jawab pak Andika yang masih mengurus tanamannya.
" Mari pak. " kata Yuda sambil tersenyum.
Pak Andika hanya mengangguk saja.
Kemudian Yuda membawa sepedanya ke pinggir jalan akan menyebrang, setelah sampai di pinggir jalan Neni membonceng.
" Mas bisa enggak ? " tanya Neni khawatir.
" Bisa….bisa…. santai saja di tanggung aman. " jawab Yuda meyakinkan Neni.
" Ditanggung aman, lha yang jawab siapa mas ? " tanya Neni bercanda.
" Ya deh…. kutanggung sendiri dan kujawab sendiri pula semua yang nanggung aku. "jawab Yuda sambil tertawa pelan.
Dilihat kendaraan sudah sepi Yuda langsung menyebrang , lalu sepedanya di gowes sepanjang jalan Neni dan Yuda saling mengingatkan di sini dulu ada kejadian apa saja, setelah sampai di pertigaan alun-alun mereka saling ngomong.
" Di sini dulu ada atraksi karnaval di ceritakan tentang Bandung Bondowoso kamu takut ada sekelompok raksasa anak buah Bandung Bondowoso ingat dik ? " tanya Yuda.
" Ingat mas aku sembunyi di belakang mas Tomi, lalu pindah di belakangmu ingat mas. " jawab Neni semangat.
" Ingat beneran kamu ingat banget.
" kata Yuda tersenyum.
" Capek mas sudah cukup jauh ini. " ucap Neni.
" Enggak…. enggak ….." jawab Yuda terus belok ke taman lalu berhenti di situ.
Kemudian Neni duduk di taman lalu sepeda Yuda di taruh di pinggir dekat kursi itu.
" Aduh capek banget. " kata Yuda sambil meluruskan kakinya.
" Benar yang aku katakan kan mas sudah tu .... aa. " goda Neni sambil tertawa.
Yuda tambah gemes di goda Neni dari tadi, lalu Yuda menggelitiki pinggang Neni hinggga berkaca-kaca mata Neni karena gelinya.
" Sudah mas ampun geli. " pinta Neni.
" Awas kamu nanti kalau menggoda lagi aku gelitiki sampai nangis. " kata Yuda sambil tertawa.
" Sudah mas haus itu ada itu ada penjual minuman dingin. " kata Neni sambil menunjuk pedagang minuman itu.
Bersambung