Di rumah pak Santoso tinggal bunda dan ayah yang di rumah Dani dan papanya sudah berangkat ke rumah Neni sedang para asisten sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, bunda sudah membayangkan kalau Neni menjadi menantunya lagi betapa rumah ini akan hidup kembali tidak sepi.
"Bunda melamun apa sih senyum-senyum sendiri nanti antik lho. "ucap ayah.
"Ayah aku lagi membayangkan kalau Neni menjadi menantuku lagi betapa senangnya aku. "kata bunda.
"Tidak usah dibayangkan dan diharap nanti kecewa. "nasehat ayah.
"Ayah tidak mendukung bunda tambah mengecilkan hati bunda. "kata bunda cemberut karena dongkol hatinya.
"Ha…..ha….ha…. bunda tidak ada Kania sekarang bunda yang gantiin Kania cemberut !!!… "ucap ayah.
"Habis ayah tidak bisa diajak ngomong. "jawab bunda.
Kemudian bunda meninggalkan ayah sendirian bunda terus menuju ke taman melihat tanamannya biar hatinya tidak dongkol lagi.