Dika ingin terus berbakti pada sang Ibu. Saat ini, ia sedang memijat kedua kaki Rani. Ia ingin ibunya cepat sembuh dan pulih seperti sedia kala. Namun, Rani selalu saja berpikiran yang tidak-tidak hingga menyebabkan ibunya sedikit stres. Hal itulah yang membuatnya jadi susah untuk sembuh.
"Ayah pergi lagi, ya?" tanya Rani.
"Ya, Bu, seperti biasa. Udah gak kaget lagi kalau Ayah selalu pergi, Bu."
"Ini semua salahnya Ibu." Rani menundukkan kepala dan merasa bersalah.
"Loh, kenapa jadi ini salahnya Ibu?" tanya Dika yang mulai penasaran.
Rani menjelaskan semuanya pada Dika. Ayahnya selalu saja pergi dari rumah dan tak betah karena dirinya kurang menjaga penampilan dengan baik, hingga Arif malah tergoda dengan wanita lain.
"Harusnya, Ibu sebagai istri bisa menjaga penampilan dengan baik. Bukan berpenampilan seperti ini. Sering sakit-sakitan dan itu membuat ayahmu makin jauh dari Ibu."