Tristan tak sedikitpun mengalihkan tatapannya pada Bella yang tengah kasual memotong alpukat, menghancurkannya di atas roti gandum dengan garpu untuk kemudian dijadikan sandwich bersama keju, saus, dan potongan daging. Entah sejak kapan selera makanannya berubah sangat western dari yang sebelumnya sangat lokal itu.
"Kapan Kamu pergi beli ini?" tanya Tristan kemudian.
"Belinya?" Bella menutup dua sandwich buatannya dengan satu lagi roti, "Tadi pagi jam lima, sebelum Kamu bangun. Ke supermarket deket sini," ujarnya kemudian, memotong sandwich itu agar lebih mudah Tristan makan.
"Kok gak ngajak-ngajak?"
"Kamu kan sakit loh, dasar bandel."
"Sakit cuma gini doang," sombongnya.
Bella meliriknya tajam, "Gini do ... ang?"
"Ah sakit!! Sakit Ma! Aduuh ..." rengek Tristan nyaris seperti akan menangis, karena Bella iseng menekan luka-lukanya yang dibalut perban melintang itu, "Kenapa sih? Usil banget tangan Kamu?"
