Isyana memeluk Bella singkat namun hangat begitu Ia sampai di Mabes Polri, tepatnya di ruangan Divisi Humas, ruangan Hendery. Tak banyak bicara kedua orang itu, karena diam dan helaan nafas berat Bella itu sudah menjelaskan semuanya. Hendery dan dua orang timnya di ruangan itu bahkan turut merasakan atmosfer ketegangan dan kedukaan yang dirasakan Bella sejak tadi.
"Yang sabar ya Bel, Tristan pasti ketemu, yakin," ujar Isyana akhirnya, melepas pelukan mereka. Bella hanya mengangguk pelan.
"Der? Sorry jadi ikut kerepotan. Tapi pasti Lo gak keberatan kan?" Isyana ganti menyalami Hendery, mereka sudah dekat rupanya.
"Pasti lah Syan, dari dulu Tristan lagi, Tristan lagi yang dicelakain. Syukur kalau Gue bisa bantu, tapi sampai sekarang ... sayangnya Gue gak bisa bantu banyak Syan. Tristan datang kesini nanyain database itu tanpa maksud jelas ..."
"Dia cuma singgah disini lima belas menitan," lanjutnya.