Kegaduhan terdengar di sepanjang basement parkir Markas Polda Metro Jaya sore itu. Yudha, pria itu datang dengan menyeret seorang pria, tangannya sudah habis di borgol, pun wajah dan lengannya penuh luka lecet. Tentu saja itu menjadi tontonan sekaligus pertanyaan bagi siapapun yang ada disekitar mereka. Siapa pria itu? Tampaknya tidak asing.
Belum saja sampai ke pintu basement, Tristan muncul dengan wajah marahnya. Pria itu berjalan cepat, tergesa, tangannya mengepal, menampakkan jalur-jalur uratnya disana. Lalu tanpa berbasa basi lagi ...
BUGH!
DUGH!
Dua pukulan mendarat sempurna di wajah pria itu sampai Ia tersungkur di lantai. "Kurang ajar!" sentaknya, lanjut meraih kerah pria itu, mengangkatnya dengan sebelah tangan, "Jadi dia peneror dan penguntit itu Yud?" tanyanya pada Yudha.
"Iya Tan, dia orangnya ..."
"Sssialan!" desisnya penuh amarah, siap untuk memukulkan tangannya sekali lagi. Tidak peduli kalau orang-orang sudah berkerumun menyaksikannya.