Bella terbangun ketika merasakan perutnya berat. Rupanya Rafa yang bangun lebih dulu dan mencoba membangunkannya. Anak kecil itu naik ke perut Bella, memeluk Mamanya sembari tengkurap. Bella tersenyum tipis sembari mengucek matanya, "Rafa bangunnya kenapa pagi banget? Mama masih ngantuk," ujarnya.
Rafa tak menjawab, tangan mungilnya kini asik bergerak mencubit cubit pelan pipi Bella.
"Tidur lagi ya." Bella memindahkan Rafa kembali ke kasur sampingnya. Ini masih pagi, sekitar jam tiga dini hari.
"Ma ... Papa ..." ujar Rafa sembari menggigit gigit jarinya.
"Hm? Papa kenapa?" tanya Bella, mengelus ngelus kepala Rafa agar Ia kembali tertidur.
"Papa anun, angan tidul!" jawabnya. Oh, kalimat yang begitu sering dilontarkannya ketika Ia dan Bella terjaga bersama Tristan yang tak sadarkan diri. Mungkin anak itu mulai heran, kenapa Ayahnya terus tertidur, tidak makan, tidak bermain, tidak bekerja.