Cahaya matahari mulai meringsek masuk melalui jendela, menghangatkan seisi rumah yang baru saja dimulai aktivitasnya sekitar jam setengah enam pagi. Bella sudah ada di dapur, seperti biasa menyiapkan sarapan sebelum berangkat kerja. Gia? Jangan ditanya, masih sibuk tidur di kamar lantai dua. Tak masalah, Bella maklum sekali karena Kakak Iparnya yang satu itu semakin sibuk saja belakangan ini usai menjadi kepala proyek di satu instansi pemerintah. Jangankan work-life balance, mengetahui Gia tidur lebih dari empat jam saja Bella sudah sangat senang.
"Mama ... udah abiiisss!"
Seorang anak berusia dua tahun lebih berjalan setengah berlari menghampiri Bella sembari membawa gelas susu yang sudah kosong dengan kedua tangannya.
Bella menoleh seraya tersenyum, "Wah, pinter nih anak Mama. Sini Sayang gelasnya," ujarnya, menaruh gelas itu ke wastafel.