Tristan menjadi orang pertama yang sampai dan keluar dari mobil. Nafis yang satu mobil dengannya dan Jevan tadi mengarahkan mereka menuju salah satu komplek perumahan di daerah Panglima Polim. Di depan Tristan kini, berdiri sebuah rumah satu lantai ber cat abu abu.
Dari sisi lokasi, bangunan itu terisolir dari yang lain. Itu kejanggalan pertama.
Dari sisi desain, bangunan itu tak nampak seperti rumah, atau apapun yang mendefinisikan dirinya memiliki fungsi tertentu. Bangunan itu hanya berbentuk seperti balok pendek nyaris pipih. Tidak ada pintu di depan, jendela apalagi. Hanya ada semacam lekukan di bagian kanan beranda yang Tristan duga sebagai satu satunya jalur masuk ke dalam bangunan itu. Halaman depan cukup luas namun gersang, dipenuhi rumput liar yang mulai menguning.
Bangunan apa ini? Tristan berpikir keras bahkan sebelum kakinya menginjak ke dalam bangunan misterius.