Bella menyentuh kening Tristan dengan telapak tangannya, hangat nyaris panas. Bella lantas beranjak dari bed cover abu-abu yang menutupi mereka berdua, sementara Tristan tak menunjukkan tanda-tanda akan bangun. Ini masih jam tiga pagi, dan kebetulan sekali Bella terbangun dan merasakan suhu tubuh suaminya itu lebih hangat dari tadi malam. Lihat juga wajah pucat dan posisi tidur meringkuk kedinginan itu, membuat Bella khawatir.
Perlahan Bella memakaikan kembali pakaian Tristan, mencegahnya lebih kedinginan. Suaminya itu tidak banyak merespon, hanya saja dahinya mengkerut, seperti ada yang sakit di kepalanya. Bella lalu keluar kamar, menuju dapur, menuangkan segelas air hangat, mencari paracetamol.
Seharusnya Tristan makan sesuatu dulu sebelum meminum obatnya, tapi sepertinya tidak mungkin. Ini terlalu pagi, dan pasti perutnya itu agak mual, makanan pasti ditolak. Yasudahlah, tadi malam Tristan sudah makan, pikir Bella.
