Sepiring nasi goreng kecap ditimpa telur ceplok buatan koki hotel bintang lima rasanya hanya hambar di lidah Bella pagi itu. Bella dan Sierra tengah sarapan, tapi pikiran dosen itu melayang layang. Kepalanya pusing, perutnya mual bahkan. Satu hal, Bella mulai stress akibat percakapannya dengan Jevan semalam.
'Awalnya emang Tristan sama Isyana itu kaya orang yang saling suka, bahkan Kami jodoh jodohin.'
Kembali terputar suara Jevan di kepala Bella, membuatnya harus memijat kening.
'Malam itu penggeledahan TKP. Mereka berdua bertugas lebih dulu, baru Saya dan Yudha menyusul. Saat itu ... Kami mendapati mereka sudah hampir ...'
TRANG!
Bella menaruh sendoknya hingga tak segaja terbentur piring makan cukup keras. Sierra terperangah, namun tak sempat bertanya karena Bella sudah melenggang entah kemana.
"Aduh, kenapa deh? Ngeri juga mereka kalau berantem," gumam Sierra.
Sementara itu Bella pergi ke toilet. Wajahnya yang terias make up sangat tipis itu Ia basuh dengan air.
"Hahh!"