***
Brian menghentikan langkahnya saat berdiri didepan perempatan jalan -berdiri menghadap kearah Arin yang terlihat celingak-celinguk kebinggugan. Tampak Arin tak sadar bahwa mereka sudah sampai diperempatan jalan dimana Arin akan mengantarkan dirinya.
"Udah sampai rupanya" gumam Arin merasa kebinggungan sendiri lantaran terlalu terbawa emosi dengan percakapannya dengan Brian yang kini wajahnya terlihat begitu murung menatapnya. Rasa bersalahpun mulai menunpuk dipundaknya, jika dipikirkan lagi mungkin ucapanya tadi itu sedikit keterlaluan tapi hanya itu kalimat yang keluar dari pikiran dan mulutnya.
"Terima kasih buat hari ini, maaf udah ngerepotin lu.." ucap Arin masih dengan nada ketus walau ia tidak tahu kenapa harus melakukan hal itu pada Brian.
