Chereads / "When You Love Someone" / Chapter 69 - Bad Day (3)

Chapter 69 - Bad Day (3)

***

" APA ..?? ARIN TIDUR DIRUMAH LU ?" ucap Mina yang meninggikan suara hingga beberapa pelanggan dicafenya melihatnya dengan tatapan heran. Brian yang hanya bisa menahan malu dengan tingkah bodoh temannya mencoba menutupi wajahnya dengan salah satu tangannya. Mina langsung menyadari bahwa dirinya sudah membuat para pelanggannya, ia langsung merundukkan kepalanya beberapa kali sambil meminta maaf hingga suasana kembali normal dan ia kembali bisa duduk.

" tapi kenapa bisa ?" tanya Mina.

" emm .. gue juga nggak tahu jelasnya, kayanya teman sekamarnya itu mabuk dan nggak sadar ganti kata sandi .." jelas Brian.

" terus sekarang dia dimana ?" tanya Mina.

" kerjalah " jawab Brian.

" ahh .."

" Pas gue bangun, Arin udah nggak ada dikamar, katanya pagi-pagi temannya langsung telepon dia, terus makanya dia langsung balik " ucap Brian dengan mata yang sibuk menatap tablet nya karena sedang mengerjakan pekerjaannya.

Sambil menghela nafas panjang " huff .. dia itu lagi-lagi nggak bilang apa-apa" gerutu Mina yang merasa sedih dan kesal dengan dirinya sendiri.

" pasti dia punya alasan buat nggak cerita sama lu .. tunggu aja " ucap Brian sambil meneguk ice americano kesukaannya.

Tapi Mina hanya bisa menghela nafas karena terus menyalahkan dirinya sendiri. Kemudian berjalan pergi meninggalkan Brian yang sibuk dengan ponselnya karena sedang mengerjakan pekerjaannya.

Sejak kejadian video tersebar luas membuat Fathan menjadi sangat sibuk karena keluar negeri untuk bertemu dengan para pemegang saham baru untuk bekerja sama dengannya. Karena saham yang turun dengan drastis mau tidak mau Fathan harus mencari penggantinya.

Ia baru saja sampai diruangannya setelah pergi ke Korea Selatan. mengecek beberapa dokumen yang terus berdatangan membuat Fathan sangat sibuk. Membaca sebuah dokumen pengeluaran perusahan bulan ini dengan teliti kemudian ia berikan tanda tangan. Tiba-tiba Bima sekertarisnya menghampirinya sambil memberikan segelas ice americano padanya.

" ohh .. thanks" ucap Fathan kemudian langsung meminumnya.

" Ini kiriman file dari Pak Brian mengenai dana yang dibutuhkan untuk pembangunan gedung baru .." jelas Bima sambil memberikan beberapa lembar kertas pada Fathan yang langsung menerimanya.

" ohh .. okke, biar saya cek nanti, jam 4 sore ada meeting dengan Pak Wijoyo kan yaa ?" tanya Fathan yang matanya begitu sibuk dengan lembaran kertas yang ia pegang.

" iya Pak, Pak Yodoyono sepertinya memaksa ingin bertemu anda lagi, bagaimana Pak ?" tanya Bima.

" emm .. cari tempat dijam kosong !" ucap Fathan.

" Iya baik Pak, kalau gitu saya permisi " ucap Bima kemudian berbalik pergi meninggalkan Fathan yang sibuk.

Waktu sudah jam 4 sore Fathan terlihat berjalan keluar rungannya bersama dengan Bima untuk pergi ke jadwal selanjutnya yaitu meeting dengan Pak Wijoyo adalah Direktur dari GO1 Mart yang merupakan salah satu anak perusahaan dari SBC Grup.

Saat ia sedang menunggu Bisa di cafe Lobby, tanpa sengaja terdengar bisik-bisikan samar ditelinganya dari beberapa pegawai wanita yang sedang membicarakan suatu hal yang terdengar menyebutkan seorang wanita tanpa nama.

" Aku dengar dari temanku yang kerja bareng cewek itu, katanya emang pernah satu sekolah dengan Pak Fathan, kata emang cewek itu terkenal bermuka dua, bahkan saat itu Pak Fathan yang terkenal disekolah cuman bersikap baik sama dia, waoh .. pasti dia main mata sama Pak Fathan"

" cewek yang divideo anaknya calon presiden ?"

" iya, dibekerja disalon, dan belum lama ada yang ngeliat cewek itu lagi godain Pak Fathan"

" kalian juga udah dengar belum, katanya anak kandung Pak Presdir udah balik ke Indonesai "

" anak kandung ? maksudnya ?"

" Pak Fathan kan bukan anak kandung Pak Presdir, dia itu anak dari Istri keduanya .."

" waohh .. benarkah ?! aku baru tahu "

" terus gimana posisinya ? apa bakal direbut sama anak kandungnya ?"

Bisikan gosip yang tak jelas dari mana asalnya terdengar jelas dikuping Fathan. Mungkin kenyata dirinya bukanlah anak kandung dari Pak Presdir itu fakta, tapi mengenai hal tentang Arin yang sentak membuatnya marah, tapi ia mencoba menahannya dan kemudian memikirkan hal mungkin hal itu terjadi karena kecerobohannya sendiri.

" Pak Fathan !" saut Bima yang memecahkan renungan Fathan yang membuat para pegawai wanita yang berjarak 5 meter dari tempatnya terkejut ketakutan dan langsung pergi saat menyadari Fathan ada dibelakang mereka.

" iya, ayo kita berangkat " ucap Fathan sambil beranjak dari tempat duduknya dan berjalan pergi keluar gedung bersama dengan Bima.

Sepanjang perjalanan didalam mobil Fathan masih mikirkan tentang gosip mengenai Arin yang mungkin saja bisa menyulitkan posisi Arin saat ini. Perasaan bersalah atas tindakannya yang hanya mikirkan diri sendiri berdampak buruk bagi Arin.

" Pak Fathan ! apa ada masalah ?" tanya Bima yang duduk dibangku depan merasa binggung dengan ekpresi Fathan yang terlihat tidak baik.

" ahh nggak kok, Ahh ! apa kamu tahu tentang gosip tentang Arin ?" tanya Fathan membuat Bima terkejut langsung terkejut.

" Iya ? Arin ? ahh temannya Pak Fathan itu yaa ? ohh sebenarnya belum lama ini saya juga nggak sengaja mendengar, tapi karena itu hanya gosip makanya saya tidak melaporkanya kepada anda " jelas Bima.

" ahh .. jadi benar ada gosip seperti itu "

" saya juga mencari tahu dari mana asal gosip itu bisa tersebar, tapi sepertinya itu tidak bisa saya kendalikan, maafkan saya pak " ucap Bima yang merasa bersalah.

" ahh, nggak usah minta maaf, ini kesalahan saya " ucap Fathan sambil menghela nafas panjang melihat luar kaca mobil.

***