***
Setelah belajar dengan cukup keras hingga membuat perut mereka lapar, akhirnya mereka memesan makanan. Mereka terlihat makan dengan lahap seperti tidak pernah makan selama satu minggu, terutama Brian yang makan dengan sangat lahap, bahkan dia sudah menghabisi 3 box nasi kotak.
" hiyaahhh .. Brian ternyata lu makannya banyak yahh ..? lu kelaparen ?" tanya Mina yang terperanga melihat Brian yang sepertinya tidak memperdulikan sekitarnya.
"lu dah nggak makan berapa hari sih ..?" heran Yena yang kesal karena Brian sudah menghabiskan gorengan miliknya.
" Gua emang makan banyak " jawab Brain dengan santainya, tidak merasa bersalah pada teman-temannya.
Karena khawatir Brian tersedak, Arin menuangkan cola kedalam gelas Brian yang sudah kosong. Sebenarnya Arin sudah sering kali melihat Brian yang makan banyak, tapi tetap saja ia masih merasa heran.
" ahhh kenyangnya ..." ucap Brian yang sudah menghabiskan mangkuk ke 4. Sambil menyandarkan tubuhnya pada sofa dibelakangnya karena perutnya merasa sangat penuh.
" Kalian nggak makan ?" tanya Brian dengan wajah yang masih merasa tidak bersalah.
" Hufff ... sudah abaikan saja dia .." kesal Mina yang kemudian melanjutkan makannya.
Brian mulai focus pada ponselnya. Tapi perlahan perhatian teralihkan pada Fathan yang terus memandangi Arin yang sedang memakan nasi kotak dengan lahap. Arin memang tidak terlalu memperhatian Fathan, ia hanya memperhatian semua temannya dan makanannya. Tapi tetap saja Fathan memandangnya dengan senyuman dan entah kenapa membuat dirinya merasa kesal seakan ingin membanting meja yang ada dihadapannya agar memisahkan mereka.
Begitu juga disisi lain, Elvina juga terus memperhatian Fathan yang terus memadangi Arin. Dengan tatapan sinis dan kesal Elvina memandang Arin. Sebenarnya dirinya benar-benar yang sudah menyadari perasaan Fathan terhadap Arin sejak lama, tapi dirinya memilih untuk matanya, berpura-pura tidak tahu tetap saja hatinya tidak bisa menerima hal itu.
Bahkan dengan diam-diam Mina juga memperhatikan Brian yang menatap sinis Fathan yang terus menatap Arin yang tak menyadarinya, dan yang lebih membuatnya binggung saat dirinya melihat Elvina yang terlihat tidak senang melihat Fathan yang memadangi Arin. Untuk pertama kalinya Mina melihat pemandangan yang seakan seperti didalam sebuah drama dan ini juga membuatnya sangat binggung.
" ohh yaaa ... gue ada rencana nih ! gimana selesai ujian kita liburan 2 hari 1 malam ..." ucap Mina dengan penuh semangat karena dirinya merasa suasana ini terlalu sepi baginya.
" huuuu ... seru juga tuh ... let's goooo !!! pokoknya gue ikut titik ..!!" ucap Yena sambil menggebrak membuat Arin yang setak terkejut.
" Emangnya kira-kira mau liburan kemana ?" tanya Fathan sambil menuangkan air putih untuk Arin.
" emmm .. kira-kira kemana yaa ...???" pikir Mina.
Tiba-tiab terdengar suara ponsel berbunyi membuat mereka kebinggungan mencari suara nada dering itu yang ternyata milik Fathan yang kemudian beranjak dari tempat duduk dan pergi kedapur sambil menjawab. Mereka terdiam beberapa saat melihat kearah Fathan yang tampak serius, tapi kemudian mereka kembali kepembicaraan untuk berlibur.
" emm .. sebenernya gue punya fila diBandung .. kalian mau kesana ?" tanya Yena membuat semua terkejut.
" lu punya fila ?" tanya Mina tampak terkejut.
" bukan punya gue, punya Bibi gue .. tapi kaliannya mau emang ? lumayan gede juga sih .. pemandangan juga bagus, sebentar kayanya gue punya fotonya .." ucap Yena sambil melihat galeri diponselnya.
" dimana aja juga gue okke .. lumayan buat irit ongkos " ucap Mina yang terlihat senang.
" ini .." ucap Yena sambil menunjukkan sebuah fotonya selfinya pada ketiga tiga temannya yang langsung berkerumun karena penasaran.
" WAOHHH ...!!" dengan kompaknya mereka dengan mulut yang terbuka lebar, melihat fila yang terlihat sangta bagus lebih dari ekpetasi yang mereka bayangkan.
***
Hari-hari yang menegangkan sudah berlalu, masa ujian pun sudah selesai. Rencana yang mereka buat sudah sejak lama akhirnya terlaksanakan. Mereka sepakat untuk berkumpul diterminal bus.
Mereka sudah berkumpul menunggu kehadiran Arin dan juga Brian yang belum kunjung tiba. Padahal bus akan berangkat 10 menit lagi. Mereka terlihat mulai resah karena Arin tidak membalas pesan ataupun menjawab telponnnya.
5 menit sebelum bus berangkat, akhirnya sosok Arin mulai terlihat sedang berlari menghampiri mereka.
" huff huff huff ... maafhh ... huff .." ucap Arin yang terengah-engah kehabisan nafas karena berlari.
" Arin kebiasaan deh .. telatnya " kesal Mina.
" tadi buat bekal buat kalian dijalan .. maaf .." ucap Arin sambil menunjukkan tempat bekal yang berukuran cukup besar.
Mereka cukup terpukau melihat Arin yang peka terhadap mereka yang tidak sempat sarapan karena harus pergi pagi-pagi. Fathan yang tidak tega melihat Arin yang terlihat kesulitan, langsung membantu Arin membawakan barang bawaannya.
" ahh .. sekarang tinggal Brian doang kemana sih dia ..? bisa-bisa ketinggalan bus kita" kesal Yena.
" bair gua telepon " ucap Mina sambil mencari nomor Brian dan langsung menghubunginya.
" Woii .. Lu dimana ? udah telat nih !!" ucap Mina yang sedikit membentak Brian.
" ada juga lu yang dimana ? dari tadi gua udah didalam bus .." jawab Brian dengan santai yang sentak membuat marah Mina langsung membeludak seberti bom yang meledak.
" WOIII .. BILANG KEK DARI TADI ?? KITA NUNGGUIN KAYA ORANG BEGO JUGA !!"
Dengan lantangnya Mina berkata hingga membuat teman-temannya terkejut. Sambil memutuskan sambungan Mina terengah-engah kesal seakan asap keluar dari hidungnya.
" kenapa ..?" tanya Arin.
" dia udah dibus ...! ayo ..!" ajak Mina yang kemudian langsung berjalan pergi sambil beregerutu dengan pikiran akan segera memukul Brian hingga babak belur karena sudah mempermainkannya.
Bus sudah melaju cukup jauh dari terminal. Mina dan Brian masih terlihat sedang bertengkar. Arin yang duduk bersama dengan Yena mencoba untuk memisahkan Mina dan Brian, sedangkan Fathan dan Elvina duduk dibelakanganya terlihat sedang sibuk mencari tempat-tempat wisata yang ada didaerah bandung.
Benar, tujuan mereka adalah ke kota Bandung. Menginap di Fila milik Bibi-nya Yena. Waktu terus berjalan, karena kelelahan mereka pun akhirnya tertidur dengan pulas. Jarak tempuh kota Bandung berkisar 4-5 jam lamanya.
***