"Kenapa seperti itu, Sayang? Kenapa kamu bisa berpikir bahwa aku berbohong padamu?" panik Rico.
"Entahlah, Mas. Tapi aku merasa kamu memang sedang berbohong padaku," celetuk Cinta.
"Nggak, Sayang. Nggak kok, aku ga bohong," takut Rico.
"Bohong juga gapapa kok, Mas. Aku ga akan marah," ujar Cinta.
"Tapi aku memang tidak berbohong, Sayang," kekeh Rico.
"Ya, ya, ya ... baiklah. Santai saja dong, Mas, jangan panik gitu. Kalau kamu panik sepeti itu, nanti yang ada aku malah makin curiga," cicit Cinta.
"Ng—ng—nggak kok, aku ga panik," gugup Rico.
"Masa sih, Mas? Tapi itu kok kamu gugup, Mas? Hmmm," ucap Cinta.
'Astaga ... apa ini? Kenapa jadi sepeti ini? Rupanya Cinta memang tidak mudah aku bohongi. Hish ... aku juga sih, kenapa pake kelihatan gugup dan juga panik kayak gini? Jadinya kan Cinta makin curiga padaku. Ayolah, Rico, ayolah, bersikap lah senormal mungkin. Jangan sampai membuat Cinta curiga padamu'. Batin Rico.
