Arga langsung menempatkan telapak tangan sebelah kirinya di sandaran kursi mobil yang Cinta duduki.
Arga juga pada saat itu masih terus menatap Cinta dengan tatapan yang sulit untuk diartikan. Sepertinya pada saat itu Arga terlihat seperti orang yang sedang kesal.
Cinta pun menjadi bingung sendiri mengapa Arga bisa seperti itu.
"Kenapa kamu berucap begitu?" kesal Arga.
"Aku berucap apa memangnya, Mas?" heran Cinta.
"Kenapa kamu mengatakan padaku kalau aku ini sebenarnya takut sama kamu? Kenapa kamu bisa berpikir seperti itu sih?" ujar Arga.
"Ya, ya ... aku itu kan hanya menebaknya saja, Mas," gugup Cinta. Cinta juga merasa sedikit takut saat melihat ekspresi wajah Arga yang terlihat sangat kesal.