Setelah mendengar penjelasan dari Cinta, hal itu ternyata semakin membuat Sarla sedih dan merasa tidak tega.
"Kinar, kamu ternyata lebih menderita dariku. Maafkan aku, Kinar. Maaf, maaf karena aku tidak bisa membantumu di saat kamu susah. Maaf karena aku tidak dapat menemani kamu di saat kamu terpuruk. Maafkan aku, Kinar," ucap Sarla.
"Tidak, ini bukan salahmu, Sarla. Saat itu posisi kita berdua sama-sama sedang berada di dalam keadaan yang tidak baik-baik saja. Meski kita berdua saling ingin membantu, tapi kita berdua tidak mampu. Aku dapat mengerti hal itu," ucap Cinta.
"Seandainya saja aku tidak pernah meninggalkanmu barang sedetik saja, mungkin kejadian itu tidak akan mungkin menimpa kamu. Seandainya saja aku selalu berada di dekatmu, Kinar. Kakak macam apa aku ini, Kinar? Di saat adikku sedang mengalami kesulitan, aku tidak ada di dekatnya. Maaf ya, Kinar. Aku tidak pantas dianggap sebagai seorang kakak," cicit Sarla.