Seketika saja Cinta pun menjadi memikirkan kembali tentang hal itu.
'Astaga, kok aku bisa sampai lupa tentang hal itu ya. Iya juga sih, kalau aku naik angkot nanti yang ada aku malah diturunin di depan gang lagi. Terus aku harus berjalan kaki lagi saat akan menuju ke tempat tinggalku itu. Dan bahaya itu, jalan menuju tempat tinggal sementaraku itu kan dipenuhi dengan bahaya. Ish, Mas Rico ya, dia kok bisa sampai salah memilih tempat sih. Bisa-bisanya dia membiarkan aku tinggal di tempat yang wilayahnya berbahaya seperti itu. Jadi sekarang gimana dong? Apa aku harus ikut dengan Mas Arga saja? Kalau nunggu ojek, apa mungkin akan ada ojek yang lewat? Kalau ga ada gimana? Serba salah gini ya hidupku'. Batin Cinta.
"Jadi gimana, Mbak Cinta? Mbak Cinta mau ikut dengan saya?" tanya Arga.
"Eum ..." ragu Cinta.